Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Pariwisata Kota Mataram, menggelar Festival Mutiara dengan melibatkan puluhan perajin, pedang, dan pembeli dari luar daerah bahkan luar negeri.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Jumat, mengatakan, kegiatan Festival Mutiara itu digelar selama dua hari yakni 13-14 September 2024.
“Kegiatan tersebut bagian dari ajang promosi salah satu produk unggulan di daerah, sekaligus menyambut balap motor internasional MotoGP Mandalika 27-29 September 2024,” katanya.
Cahya yang didampingi Bahrul Ulum salah seorang perwakilan pedagang dan perajin mutiara di Kota Mataram mengatakan, dalam konsepnya, pada hari pertama kegiatan Festival Mutiara dilaksanakan kontak dagang.
Dalam kegiatan kontak dagang itu melibatkan asosiasi mutiara Kota Mataram dengan mengundang puluhan pembeli (buyer) dari luar daerah bahkan luar negeri.
“Pembeli dari luar negeri yang sudah daftar sekitar 35 orang, rata-rata dari Cina dan India,” katanya.
Dia menilai, dengan adanya kontak dagang yang melibat pembeli dari luar daerah dan luar negeri itu, secara tidak langsung menjadi tolok ukur membuktikan antusias mereka tinggi dan mutiara Mataram memiliki kualitas yang bagus.
“Kalau pembeli dari luar sudah tertarik, berarti promosi kita berhasil,” katanya.
Namun demikian, tambahnya, kegiatan promosi tidak bisa berhenti begitu saja, justru keberhasilan itu menjadi tantangan lebih berat lagi dalam melakukan promosi agar lebih masif.
“Karena itulah, Festival Mutiara ini bagian dari agenda promosi tahunan dan tahun ini masuk tahun ke empat,” katanya.
Lebih jauh Cahya mengatakan, kegiatan Festival Mutiara diikuti sebanyak 48 pedagang dan perajin mutiara di Kota Mataram.
Dalam konsepnya, Festival Mutiara digelar melalui pameran hasil kerajinan mutiara dari Kota Mataram dan dirangkaikan dengan “fashion show” menampilkan Batik Mataram dikolaborasikan dengan mutiara.
Dengan demikian, mutiara tidak hanya dipajang di etalase, tapi juga ditampilkan ke agar dapat dilihat masyarakat luas tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari mancanegara.
“Mataram boleh saja tidak memiliki laut yang menghasilkan mutiara. Tetapi perajin mutiara kami banyak di sini dan hasil kreasinya sudah diakui hingga ke mancanegara,” katanya. (ant)