spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisGas Melon Langka, Pemkot Mataram Minta Pangkalan Tak Naikkan Harga

Gas Melon Langka, Pemkot Mataram Minta Pangkalan Tak Naikkan Harga

Lombok (ekbisntb.com) – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon kembali dirasakan masyarakat di Kota Mataram dalam sepekan terakhir. Kondisi ini tidak hanya terjadi di dalam kota, tetapi juga merembet ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Lombok Barat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, stok gas melon di sejumlah warung pengecer dilaporkan kosong. Kalaupun tersedia, harga jualnya melonjak hingga menyentuh Rp25 ribu per tabung, dari harga normal sebelumnya yang berkisar antara Rp18 ribu hingga Rp20 ribu.

- Iklan -

“Sudah sekitar seminggu ini gas melon sulit ditemukan di warung-warung. Pemilik warung bilang stoknya belum masuk lagi sejak Idul Adha,” ujar Sari, warga Kelurahan Kekalik Jaya, Jumat 13 Juni 2025.

Ia menambahkan, ketika ia berhasil mendapatkan gas 3 kilogram, harga yang ditawarkan jauh lebih tinggi dari biasanya. “Saya sempat beli seharga Rp27 ribu. Harapan kami, semoga distribusinya bisa kembali normal,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Dini, warga Jempong, yang juga mengalami kesulitan mendapatkan gas melon. Ia mengaku telah berkeliling ke beberapa warung namun tetap tidak menemukan tabung gas yang dibutuhkan.

“Sudah keliling ke beberapa warung, semua habis. Beberapa hari ini ibu-ibu pada ngekuh susah dapat gas,” ujarnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Plt. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, Lalu Martawang, menyampaikan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan masyarakat dengan melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pangkalan.

“Sudah dilakukan pengecekan di pangkalan-pangkalan, tim juga sudah bergerak di lapangan. Kita berharap ada titik keseimbangan dari kelangkaan ini. Dan saya ingatkan lagi, jangan sampai ada yang melampaui (menjual gas dengan harga tinggi). (Kalau ada yang berani) kita bisa mengambil langkah untuk mengintervensi,” tegasnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat, 13 Juni 2025.

Ia menambahkan, apabila kelangkaan ini disebabkan oleh permainan harga di pasar, maka pihak kepolisian akan dilibatkan untuk menindak pelaku yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan.

“Pasti akan kami tindak dan beri sanksi, kalau sudah meresahkan masyarakat kita, hanya karena ingin mendapatkan keuntungan sendiri (dari kelangkaan), maka pemerintah bisa mengambil langkah (tegas dengan pemberian sanksi),” imbuhnya.

Guna mengurangi tekanan akibat kelangkaan dan mencegah lonjakan harga lebih lanjut, Pemkot Mataram telah mengambil langkah antisipatif dengan menambah jumlah pangkalan resmi gas LPG.

“Tadi saya sudah tanda tangani rekomendasi untuk penambahan satu pangkalan, yang mudah-mudahan bisa memperkuat suplai di pasaran. Sehingga kelangkaan dan peningkatan harga, bisa segera terkendali (dan normal),” jelas Martawang yang juga menjabat sebagai Asisten I Setda Kota Mataram.

Pemkot Mataram berharap kerja sama antara masyarakat, pengecer, dan pemilik pangkalan dapat terjalin dengan baik, sehingga distribusi gas melon tetap merata dan harga tetap dalam batas wajar sesuai ketentuan.(hir)

Artikel Yang Relevan

Iklan




Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut