spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisLombok Siap Mendunia, E-Craft Jadi Jembatan Produk Lokal Go Internasional

Lombok Siap Mendunia, E-Craft Jadi Jembatan Produk Lokal Go Internasional

Lombok (ekbisntb.com) – Indonesia memiliki kekayaan produk kreatif yang luar biasa, tersebar dari Sabang hingga Merauke. Namun, potensi ini seringkali belum terpetakan dan terhubung secara optimal. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menekankan pentingnya platform digital e-craft sebagai langkah strategis untuk menyatukan database produk kreatif Indonesia, melampaui citra Bali dan Jakarta semata.

“Tantangan e-craft ke depan adalah bagaimana kita mempersatukan berbagai sektor dan menciptakan database yang dapat memperkenalkan Indonesia secara lebih luas. Indonesia bukan hanya Bali dan Jakarta, ada juga Lombok dengan kekayaan yang luar biasa,” ujar Wamen Irene pada Sabtu 10 Mei 2025 saat menghadiri kegiatan Lombok Womenpreneur Club (LWC).

- Iklan -

Pernyataan tersebut menggarisbawahi visi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mengangkat potensi daerah-daerah lain yang memiliki keunikan dan kualitas produk yang tak kalah saing. Lombok, dengan kekayaan alam dan budayanya, menjadi salah satu daerah yang ingin lebih dikenal oleh pasar nasional maupun internasional.

Lebih lanjut, Wamen Irene menjelaskan bahwa e-craft bukan hanya sekadar platform jual beli daring. Platform ini diharapkan menjadi pusat data terintegrasi yang memudahkan konsumen, baik domestik maupun mancanegara, untuk menemukan berbagai produk unggulan dari seluruh penjuru negeri.

“E-craft adalah langkah pertama untuk mengumpulkan data dan memberikan akses lebih mudah bagi konsumen yang ingin mencari produk lokal, mulai dari makanan hingga produk kerajinan dan layanan tur,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wamen Irene juga menyoroti dua jenjang penting bagi perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Pertama, adalah bagaimana UMKM dapat membangun usaha yang berkelanjutan. Kedua, adalah bagaimana UMKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka, dari pasar nasional hingga pasar internasional.

“Kedua hal tersebut harus diperhatikan, agar UMKM bisa berkembang dengan baik, mulai dari pasar lokal yang besar hingga menembus pasar internasional,” paparnya.

Kemenparekraf menyadari betul bahwa potensi pasar internasional sangat menjanjikan. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memfasilitasi UMKM yang produknya memiliki daya saing global. Salah satu langkah konkret adalah keikutsertaan Indonesia dalam Osaka World Expo di Jepang.

“Kami mengevaluasi produk mana yang cocok untuk pasar internasional. Kami juga melakukan kurasi produk untuk dibawa ke Osaka World Expo, untuk memperkenalkan kepada dunia apa yang dimiliki Indonesia,” ungkap Wamen Irene.

Partisipasi dalam pameran internasional seperti Osaka World Expo bukan hanya untuk memamerkan produk, tetapi juga untuk memastikan kualitas dan kapasitas produksi UMKM. Hal ini penting agar pelaku usaha dapat memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.

“Waktu itu, beberapa pembeli sudah ada, tetapi kami tidak bisa memenuhi permintaan mereka. Untuk itu, kapasitas produksi dan kualitas produk menjadi hal yang sangat penting,” tegasnya.

Proses ekspor memang tidak selalu mudah. Selain kerumitan birokrasi, kapasitas produksi dan kualitas produk menjadi faktor penentu keberhasilan di pasar global. Wamen Irene menekankan pentingnya pendekatan bertahap, di mana UMKM harus memperkuat posisinya di pasar nasional terlebih dahulu sebelum melangkah ke pasar internasional.

“Proses ekspor memang kompleks. Oleh karena itu, UMKM harus terlebih dahulu menguasai pasar domestik sebelum melangkah ke pasar internasional. Kualitas dan kapasitas produksi harus selalu dipertahankan,” tambahnya.

Kabar baiknya, Kemenparekraf tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak nyata dalam mendukung digitalisasi UMKM. Bekerja sama dengan sebuah perusahaan di Yogyakarta, Kemenparekraf tengah membangun platform digital bernama E-craft.

“E-craft diharapkan menjadi solusi bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka tanpa biaya yang memberatkan. Platform ini juga akan menjadi wadah bagi para mentor untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan kompetensi para pelaku ekonomi kreatif,” ujar Wamen Irene.

Founder Lombok Womenpreneur Club (LWC), Indah Purwanti, menyambut baik kedatangan Wamen Irene dan berbagai program yang ditawarkan oleh Kemenparekraf.

“Saya sangat senang dengan kedatangan Ibu Wakil Menteri Irene. Banyak program dari Kemenparekraf, terutama untuk UMKM dan Pejuang E-craft. Fasilitas seperti BPJS untuk Pejuang E-craft sangat membantu kami,” kata Indah.

Indah berharap agar para anggota LWC dan UMKM di Lombok dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh Kemenparekraf. Pembinaan dan fasilitasi jaringan (networking) dinilai sangat penting untuk pertumbuhan usaha.

“Harapan kami, LWC dan UMKM di Lombok dapat memanfaatkan fasilitas yang ada. Dengan pembinaan dan dukungan networking, kami yakin dapat mengembangkan usaha lebih baik,” pungkasnya.

Inisiatif e-craft dan dukungan konkret dari Kemenparekraf memberikan harapan baru bagi perkembangan UMKM di Indonesia. Dengan platform digital yang terintegrasi, produk kreatif daerah seperti Lombok dapat lebih dikenal dan diakses oleh pasar global. Fokus pada kualitas, kapasitas produksi, dan perluasan pasar secara bertahap menjadi kunci untuk membawa UMKM Indonesia naik kelas dan berdaya saing global.

Ke depan, sinergi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan berbagai stakeholder akan menjadi penentu keberhasilan e-craft dalam mewujudkan visinya: menjadikan Indonesia sebagai pusat produk kreatif dunia, yang tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga merata di seluruh penjuru negeri. (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan




Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut