Komisi III DPRD Lombok Barat (Lobar) mengingatkan Pemkab L:obar agar pengerjaan proyek Senggigi yang dialokasikan Rp13,5 miliar tak terulang seperti kasus sebelumnya. Di mana proyek sebelumnya beberapa tahun lalu senilai Rp7 miliar mangkrak hingga rekanan menggugat Pemkab Lobar. Dengan dibangunnya dermaga ini nantinya juga diharapkan bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pembangunan Dermaga Senggigi ini telah masuk tender, sehingga diharapkan bisa tanda tangan kontrak dan pengerjaan Mei mendatang. “Kami minta diantisipasi jangan sampai terjadi seperti sebelumnya (mangkrak), itu jadi evaluasi Pemkab,” tegas Sekretaris Komisi III, Hj Robihatul Khairiyah, pekan kemarin.

Ia pun berharap agar Pemkab Lobar melakukan lelang dengan cermat dan teliti agar rekanan yang dihasilkan benar-benar komitmen dan bonafid.
Semua harus disiapkannya, terkait peralatan, operasional dan waktu pelaksanaan. Pihaknya pun tetap mengawasi pengerjaannya nanti, jangan sampai mangkrak seperti sebelumnya.
Sebelum dialokasikan untuk pembangunan dermaga Senggigi, Komisi III keliling berkomunikasi dengan para pihak, seperti pelaku usaha jasa angkutan di pelabuhan Senggigi. Dari hasil serapan itu, bahwa mereka pelaku usaha butuh dermaga yang representatif di Senggigi untuk menarik wisatawan dan penumpang. Sehingga dari serap informasi itu, Komisi III pun mengusulkan anggaran untuk pembangunan dermaga tersebut. “Karena rata-rata kapal mereka tidak bisa sandar di dermaga sekarang ini,” jelasnya.
Anggaran untuk pembangunan dermaga ini pun sebesar Rp13 miliar. Menurutnya sebelum pandemi Covud-19, ada banyak kapal yang melayani rute ini, sehingga diharapkan dengan dibangunnya dermaga ini maka makin banyak pengunjung melalui dermaga ini dan Senggigi makin ramai. Begitupula PAD dari pelabuhan ini bisa naik. “Sekarang sekitar Rp300 juta,”kata dia.
Sementara itu Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Lobar Lalu Agha Farabi mengatakan proyek Dermaga Senggigi telah masuk lelang. (her)