Lombok (ekbisntb.com) – Dampak bencana banjir di Lombok Barat (Lobar) mengancam tanaman padi milik petani. Tanaman padi terancam puso. Pasalnya hingga hari ke empat ini, tanaman padi milik petani di beberapa tempat masih terendam. Bahkan terlihat tanaman padi yang baru ditanam tersebut layu.
Seperi pantauan Ekbis NTB di Dusun Jeranjang Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung. Banyak lahan padi yang masih terendam. Beberapa petak tanaman padi tergenang air, terlihat kondisinya rusak dan layu. Bahkan, akibat terlalu lama tergenang air, menyebabkan tanaman membusuk. Hal serupa di Desa Suka Makmur, Kecamatan Geruung.

Hampir sebagian besar tanaman padi di desa ini masih terendam. Air terus mengalir dari irigasi ke sawah warga. Begitu pula di Desa Gapuk. Sejumlah areal tanaman pagi warga tampak masih terendam.
Menurut penuturan warga Suka Makmur, Nasrudin, desa itu telah terendam selama tiga hari. Air berasal dari kali yang meluap ke pemukiman warga dan lahan pertanian warga. “Tiga malam ini puncaknya,” katanya.
Desanya itu termasuk hilir, sehingga air pun sulit terurai. Ketika puncak banjir, ketinggiannya mencapai dada orang dewasa. Untuk penanganan sementara, sudah ada bantuan dari Pemkab Lobar dan pelayanan kesehatan. Namun yang membuat warga sangat khawatir, nasib tanaman padi yang baru beberapa pekan mereka tanam tiga hari terendam.
Luas areal tanaman padi yang terdampak mencapai 120 hekar lebih. Lahan ini digarap oleh tiga kelompok tani atau Poktan. Kondisi lahan padi warga terendam mampir merata. Merurut petani, kalau masih saja terendam hingga lima hari ke depan maka mereka khawatir padi tidak bisa diselamatkan. “Sudah pasti rusak, kalaupun bisa (ditangani), 50 persen akan rusak, bahkan lebih,”ujarnya.
Warga pun berharap ada bantuan penanganan dari Pemkab Lobar. Kondisi tanaman padi warga inipun sudah dicek oleh pihak Pemkab dalam hal ini Dinas Pertanian (Distan). Kepala Distan Lobar Damayanti Widyaningrum mengatakan pihaknya telah turun mengecek tanaman padi di beberapa wilayah, termasuk di Gerung. “Sudah kami cek, airnya sudah mulai surut. Insya Allah aman,” jelasnya. Namun demikian pihaknya tetap memantau perkembangan tanaman ini sepekan ke depan. (her)