Mataram (ekbisntb.com) – Kenaikan harga cabai yang cukup signifikan dengan harga perkilonya mencapai Rp50 ribu, diharapkan pola tanam petani betul-betul harus teredukasi. Mengingat kenaikan harga bahan pokok tidak bisa disesuaikan dengan kondisi harga pasar.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si menyatakan, pola tanam petani dan kenaikan harga di pasar tidak bisa diseimbangkan mengingat hasil panen petani akan menjadi rebutan beberapa daerah dan dibayar dengan harga yang lebih mahal.
“Sudah tentu petani kita akan cari pembeli yang berani dengan harga mahal,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, momentum kenaikan harga cabai saat ini masih dalam masa tenang, karena daya beli masyarakat belum terlalu tinggi. Dikarenakan beberapa bulan ke depan belum ada momen yang mengharuskan masyarakat untuk berbelanja banyak seperti peringatan hari-hari besar pada saat lebaran dan lain-lainnya.
“Nah sekarang dalam kondisi tenang dan belanja biasa untuk kebutuhan sehari-hari,” terangnya.
Ia mengkhawatirkan musim kemarau akan berlanjut hingga awal tahun depan, mengingat masyarakat akan memasuki persiapan menyambut bulan puasa. Menurutnya, waktu-waktu semacam itu harus menjadi siaga satu untuk berjaga-jaga terkait kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
“Momen seperti itu harus kita antisipasi, dan mudah-mudahan untuk beberapa bulan ke depan stok kita masih aman,” tutupnya. (ulf)