spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaPerselisihan Warga Pengaruhi Langsung Usaha dan Pariwisata Senggigi

Perselisihan Warga Pengaruhi Langsung Usaha dan Pariwisata Senggigi

Giri Menang (Ekbis NTB) – Kasus yang terjadi di Desa Meninting Lombok Barat (Lobar) dengan sejumlah warga di salah satu desa di Lombok Tengah (Loteng) berdampak langsung terhadap usaha dan pariwisata Senggigi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan (APH) Senggigi, Suhermanto, mengungkapkan kekhawatirannya atas situasi yang terjadi. Saat kejadian, suasana di Senggigi. Apalagi dengan beredarnya informasi untuk tidak melintas dari dan ke Senggigi pada jam – jam tertentu. “Kondisi ini sangat merugikan bagi para pengusaha,” ujar Suhermanto, Senin 13 Mei 2024.

Senggigi merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan sedang bersiap menyambut MotoGP 2024.

- Iklan -

“Kita memiliki destinasi wisata utama, Senggigi, dan tiga gili di Lombok Utara unntuk menunjang kegiatan di Mandalika. Saat ini kita sedang terus berbenah untuk bangkit. Terutama Senggigi, pascagempa dan pandemi Covid-19,” ujarnya.

Lebih lanjut, Suhermanto menekankan bahwa situasi ini harus segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut dan mengganggu pemulihan pariwisata di Lombok. Semua pihak dirugikan , kegiatan usaha pariwisata langsung terganggu.

“Pasca kejadian, tamu – tamu ke Senggigi langsung sepi. Pelaku usaha pariwisata sudah banyak menanyakan kondusivitas Senggigi ke saya. Jadinya kan orang khawatir,” tambahnya.

Dampak keributan ini tidak hanya dirasakan di Senggigi, tetapi juga di kawasan wisata selatan Lombok. Karena itu, sebagai pengusaha, ia prihatin dan menyayangkan peristiwanya. Ia juga mengapresiasi langkah Pj. Bupati Lobar H. Muhammad Ilham yang berjanji untuk mengawal proses hukum untuk penyelesaian persoalannya.

Suhermanto juga mengapresiasi langkah cepat aparat menangani persoalan ini. Harapannya, proses hukum lebih cepat dilaksanakan untuk mengurai benang merahnya.

Terganggunya kondusiftas daerah menurutnya menjadi pengingat bahwa keamanan dan stabilitas merupakan faktor kunci dalam pengembangan pariwisata. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga kondusivitas dan memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman saat berkunjung ke Lombok. (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini