KOMODITAS cabai kembali menjadi perhatian masyarakat setelah harga bumbu dapur ini meningkat tajam beberapa pekan terakhir. Kini harganya sekitar Rp100 ribu per kg.
Kenaikan harga cabai tersebut, banyak dikeluhkan oleh masyarakat, karena kebutuhan cabai tak pernah menurun. Justru di hari-hari besar keagamaan, permintaan pasar semakin besar.

Terkait dengan hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD NTB H. Lalu Pelita Putra meminta masyarakat untuk melakukan beberapa kebijakan untuk menormalkan harga cabai di pasar.
Misalnya kegiatan operasi pasar (OP) untuk komoditas cabai serta beberapa komoditas yang mulai merangkak naik. Kegiatan ini dipandang bisa menurunkan harga di pasar karena harga jual di kegiatan OP biasanya lebih rendah.
“Terhadap dampak bagi masyarakat tentu mempengaruhi daya beli masyarakat kita, untuk itu mungkin ada kebijakan subsidi terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau program apalah sejenis operasi pasar dan lain-lain,” ujar Lalu Pelita Putra kepada Ekbis NTB akhir pekan kemarin.
Pemda melalui OPD terkait juga diminta untuk mengawasi dan menindak tegas jika ada pihak-pihak yang mempermainkan harga cabai di pasar. “Harus dilakukan pengawasan harga cabai di pasar dan tegas terhadap pelanggaran harga,” ujar politisi PKB ini.
Pelita juga mengajak masyarakat untuk mulai menggalakan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam beberapa komoditas untuk kebutuhan rumah tangga dengan sistem hidroponik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebab sesungguhnya pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti sumber pangan. Pekarangan bisa ditanami sayuran, cabai, tomat, buah, umbi-umbian, tanaman obat, dan tanaman hias. Hasil panennya bisa menjadi sumber pangan tambahan untuk keluarga dan meningkatkan ketahanan pangan.
“Pekarangan juga bisa menjadi sumber pendapatan sehingga bisa menjadi sumber penghasilan keluarga. Disamping memang pekarangan bisa menjadi tempat yang menarik, nyaman, dan sehat,” katanya.(ris)