KEPALA Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., memimpin Rapat Pokja Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim yang berlangsung di ruang rapat Geopark Bappeda NTB, Selasa 10 September 2024 kemarin. Kegiatan ini dihadiri perangkat daerah terkait lingkup Pemerintah Provinsi NTB, mitra pembangunan terkait, serta akademisi.
Pembangunan rendah karbon merupakan salah satu strategi transisi menuju ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan rendah karbon juga menjadi tulang punggung menuju ekonomi hijau untuk mencapai visi Indonesia maju 2045 dan mencapai nol emisi karbon pada 2060.
Kepala Bappeda mengatakan, kegiatan ini juga untuk mengarusutamaan SGDs 13 sebagai tujuan utama dalam aksi Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim (PRKBI) serta peningkatan kapasitas bagi pemerintah provinsi untuk melakukan pelaporan aksi PRK melalui aplikasi AKSARA sebagai bentuk kontribusi mencapai target penurunan emisi nasional.
Adapun misi dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan Provinsi NTB yang memiliki ketahanan dan kemandirian energi yang bersumber 100 persen dari sumber daya energi lokal, terbarukan, berkelanjutan dan rendah karbon untuk menjamin akses energi yang universal dan andal bagi seluruh Masyarakat.
Sedangkan misi dari kegiatan ini kata Iswandi ialah mengurangi ketergantungan NTB tehadap sumber daya energi yang diimpor dari luar daerah dan optimalisasi penggunaan sumber daya energi yang tersedia secara lokal, terbarukan, berkelanjutan dan rendah karbon.
Kemudian mempercepat adopsi, transfer dan implementasi teknologi maju untuk energi terbarukan, termasuk kendaraan listrik, sistem penyimpanan dan lainnya secara terstruktur dan berkelanjutan
“Kemudian menyediakan dan memastikan akses energi yang universal, andal dan rendah karbon begi seluruh Masyarakat untuk mendukung peningkatan perekonomian dan daya saing,” tutupnya.(ris)