spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisSedang Uji Coba, Produksi Smelter Amman Mencapai 18 Ton Emas Setahun

Sedang Uji Coba, Produksi Smelter Amman Mencapai 18 Ton Emas Setahun

Lombok (ekbisntb.com) – Smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang rencananya akan diresmikan Presiden Jokowi pada September 2024 ini sedang dalam tahap commissioning atau uji coba.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) provinsi NTB, H. Sahdan ST., MT., mengatakan saat ini PT Amman sedang dalam tahap percobaan perangkaian fasilitas yang akan digunakan untuk produksi hasil pertambangan.

- Iklan -

“Semua dicoba satu persatu. Mudah-mudahan apa yang sudah dirangkai ini digunakan dengan baik, itu aja harapan kita,” ujarnya setelah rapat paripurna DPRD, Senin, 12 Agustus 2024.

Sahdan mengaku meski masih dalam tahap commissioning, yang pasti smelter yang ada di KSB ini akan mulai produksi di awal tahun 2025. Yang mana pertambangan ini mampu menghasilkan 950 ribu ton konsentrat pertahun.

Tingginya hasil produksi konsentrat PT Amman tersebut mampu menghasilkan 18 ton emas, 77 ton perak, 600 lebih ton tembaga, dan hampir 1 juta ton asam sulfat yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk.

Akibat tingginya hasil produksi PT Amman membutuhkan pengelola yang telah professional di bidangnya. Sehingga, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) telah memanggil beberapa perusahaan untuk membantu mengelola smelter KSB ini.

Kemudian, untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi NTB berupaya untuk menjadikan Kabupaten Sumbawa Barat menjadi daerah industri. Yang mana saat ini, Pemprov NTB sedang berupaya agar kawasan industry KSB masuk dalam Peraturan Presiden terpilih.

“Sekarang bagaimana caranya kawasan industri ini bisa masuk di Perpres pak Prabowo 2024-2029. Kalau kemarin di pak Jokowi ada Perpres no. 82, itu yang menghasilkan smelter. Nah sekarang ini setelah kita punya smelter, kita mesti punya hilirisasi,” jelasnya.

Sehingga, dengan masuknya KSB menjadi kawasan industry, akan memberikan keluasan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar Smelter.

Selain itu, Pemprov NTB juga berupaya memaksimalkan pengelolaan Smelter yang mana luas kawasan Smelter ialah 1.200 hektare, namun yang baru dikelola hanya 200 hektare. (era)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut