MANAJEMEN Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya telah memulai upaya digitalisasi pelayanan. Dengan mengimplementasikan modul Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) mulai akhir bulan Juli kemarin. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat di tengah terus meningkatkan jumlah pasien yang dilayani RSUD Praya.
Direktur RSUD Praya dr. Mamang Bagiansyah, menjelaskan, implementasi modul SIMRS akan dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan impelementasi modul Rekam Medik Elektronik (RME). Selain merupakan amanah undang-undang, implementasi RME akan mampu mewujudkan proses pelayanan yang sangat efisien, karena mulai sejak pendaftaran hingga layanan resep obat semua dilakukan secara elektronik atau digital.
“Jadi dengan implementasi RME, tidak perlu lagi ada cetak berkas rekam medis hingga cetak berkas billing pasien,” terangnya.
Selain itu, cetak buku resep dan lainnya juga tidak diperlukan lagi, sehingga akan memudahkan masyarakat atau pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan sekaligus bisa mendorong efisiensi sumber daya manusia (SDM). Karena tidak perlu lagi tenaga untuk mengantar berkas rekam medik atapun ruang besar untuk menyimpan berkas.
“Dengan RME ini pasien setelah mendaftar (check in) tinggal duduk manis langsung di poli tujuan masing-masing. Sesuai jadwal, dokter spesialis datang periksa, rekam medis pasien sudah berurutan di komputer dengan data isian yang diperlukan oleh dokter juga sudah ada tersedia di sistem. Termasuk untuk memesan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi cukup dari komputer. Hingga pelayanan resep, juga akan beralih ke sistem digital,” jelasnya.
Hanya saja, karena sistem tersebut masih dalam masa transaisi maka tentu butuh proses adaptasi. Penyempurnaan terhadap kekurangan-kekurangan yang dihadapi terus dilakukan selama berproses. Misalnya, soal kesiapan jaringan internet berkecepatan tinggi saat ini sedang proses pemasangan, sehingga jika terjadi keterlambatan dalam pelayanan bisa dimaklumi. Karena sistem tersebut masih masa transisi.
Mamang menambahkan, ke depan semua bentuk pelayanan di RSUD Praya akan didorong ke model digital, karena merupakan tuntutan zaman. Belum lagi melihat RSUD Praya yang setiap waktu terus berkembang dalam hal jumlah pasien yang dilayani, sehingga perlu ada langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi perkembangan yang ada tersebut. “Saat ini rata-rata per bulan, RSUD Praya melayani sekitar 7.000 pasien,” imbuhnya.
Jika pun kemudian ada yang masih belum puas, hal yang wajar. Tetapi yang jelas RSUD Praya berkomitmen untuk terus berbenah. Guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah ini. (kir)