Mataram (ekbisntb.com)-Progres pembangunan pabrik pemurnian hasil tambang (smelter) milik PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) disebut sudah diatas 90 persen. Mengejar target operasional Januari tahun 2025 nanti.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, H. Sahdan di Mataram, Selasa 12 Juli 2024 mengemukakan, progres pembangunan smelter sudah mencapai 94 persen saat ini. bahkan mesin-mesinnya sedang dalam tahap commissioning (uji coba). Direncanakan commissioning selesai Desember tahun ini.
“Karena target operasinya Januari 2025,” jelas Sahdan.

Untuk memastikan laporan progress smelter ini, Dinas ESDM Provinsi NTB akan melakukan kunjungan lapangan bersama Komisi VII DPRD NTB.
“Kita ingin lihat langsung progress terakhirnya,” terangnya.
PT. AMNT sebagaimana informasi yang didapatkannya, membelanjakan pendanaan sebesar Rp17 triliun untuk pembangunan smelter. Belanja tersebut Sebagian besar untuk pengadaan mesin-mesin dan komponen untuk membangun smelter.
“Belanjanya sebesar itu untuk membeli komponen-komponen dan permesinan di luar negeri. Ini barang kan kayak lego itu, disini tinggal pasang. Kita dapatnya serapan tenaga kerja itu. Walaupun komposisi serapan tenaga kerja ini ada lokal, nasional, asing, tergantung kompetensinya,” demikian H. Sahdan.
Sementara itu, keterangan resmi dari AMNT, Proyek smelter AMMAN telah mencapai 95,5% berdasarkan hasil verifikasi hingga 31 Mei 2024. Hasil ini menandakan telah tercapainya penyelesaian konstruksi fisik dan mechanical completion. Lima persen yang tersisa merupakan tahapan komisioning yang saat ini tengah berjalan.
“Proyek smelter AMMAN kini tengah berada dalam proses komisioning, yang direncanakan akan berlangsung selama lima bulan sejak awal Juni. Salah satu tahap dalam proses komisioning tersebut adalah masuknya konsentrat tembaga sebagai feed smelter. Sementara itu, produksi katoda tembaga pertama dari smelter dijadwalkan pada kuartal keempat tahun 2024,” jelas Rachmat Makkasau, Presiden Direktur PT AMNT.(bul)