Lombok (ekbisntb.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak yang berusia di bawah dua tahun di Lombok Timur (Lotim) mulai dilakukan. Program strategis Presiden Prabowo ini diyakini bisa menekan kasus stunting di Lotim.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lotim, H. Ahmat.

Menjawab media di Selong, Rabu 11 Juni 2025, dia menjelaskan Pemkab Lotim mendukung program MBG tersebut baik untuk anak sekolah maupun untuk pada ibu hamil dan bawah dua tahun.
Program MBG untuk ibu hamil, bawah dua tahun, ibu menyusui ini mulai diluncurkan di wilayah Kecamatan Selong pada Selasa lalu. Tepatnya di Kelurahan Sekarteja Lingkungan Lendang Bedurik Kecamatan Selong.
Peluncuran program MBG di Kecamatan Selong merupakan kelanjutan dari peluncuran perdana yang sebelumnya telah digelar di Kecamatan Aikmel.
Menurut H. Ahmat, program MBG menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap peningkatan gizi masyarakat, terutama kelompok rentan yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Lotim yang saat ini tersisa 73 ribu diharapkan bisa terus ditekan seiring dengan upaya menurunkan terus prevalensi stunting.
Ditargetkan, 300 penerima manfaat di setiap dapur penyaluran. Setiap harinya, penerima manfaat akan menerima paket makanan bergizi yang terdiri dari nasi, lauk daging, dan buah. Ada penyesuaian menu khusus bagi kelompok bawah dua tahun. Hal ini mengingat kemampuan konsumsi anak bawah dua tahun. Menurut yang diberikan pun menyesuaikan agar lebih ramah anak.
Program MBG, ujarnya, bukan sekadar pembagian makanan, tetapi merupakan bagian dari hajatan besar pemerintah daerah dalam upaya pencegahan stunting sejak dini. Stunting, yang menjadi salah satu masalah kesehatan prioritas nasional, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak tetapi juga mempengaruhi perkembangan kognitif jangka panjang.
Meski program ini dicanangkan secara serentak, sistem pembagian MBG disesuaikan dengan kondisi dan strategi masing-masing wilayah, tergantung dari kesiapan serta mekanisme yang diterapkan oleh petugas lapangan setempat.
Peluncuran MBG di Kecamatan Selong ini diharapkan bisa menjadi model implementasi yang efektif, dengan tetap memperhatikan kebutuhan lokal serta koordinasi lintas sektor.
Pemerintah daerah juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kader posyandu, tokoh masyarakat, hingga keluarga penerima manfaat, untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung kelancaran program. (rus)