Sumbawa (ekbisntb.com) – Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa makin banyak dikunjungi wisatawan, utamanya wisatawan Eropa. Bekas kahadiran Lady Diana istri Raja Charles III Kerajaan Inggris menjadi salah satu magnet tersendiri minat wisatawan mancanegara mendatangi pulau terluar Provinsi NTB ini.
Jumlah wisatawan asing yang datang pada tahun 2023 lalu, hanya sekitar 600-an yang tercatat. Tahun 2024 ini, kata Kepala Desa Labuhan Aji, Kabupaten Sumbawa, Sofyan, meningkat 70 persen.
“Lebih dari seribuan yang tercatat datang ke sini. Salah satu magnetnya adalah wisata alam. Kehadiran Lady Diana yang dulu sangat membantu kunjungan wisatawan. Terutama wisatawan Eropa,” katanya, Senin, 11 November 2024.
Pulau Moyo adalah destinasi eksklusif didukung alamnya yang indah dan mempesona. Terdapat banyak destinasi wisata di Pulau Moyo, diantaranya Air Terjun Mata Jitu, Air Tejun Sengalo, Air Terjun Diwu Mbai, Pantai Tanjung Pasir, dan Pantai Tekat Sagele. Satu yang paling terkenal adalah Air Terjun Mata Jitu yang juga dijuluki Queen Waterfall.
Dinamakan demikian karena, Air Terjun Mata Jitu pernah dikunjungi oleh salah seorang putri dari Kerajaan Inggris, Lady Diana pada tahun 1993 lalu. Akses menuju Pulau Moyo harus menggunakan perahu motor selama 1,5 jam dari Pantai Goa, Kecamatan Labuhan Badas menuju Dermaga Labuan Aji di Pulau Moyo.
Sofyan mengatakan, meningkatnya jumlah wisatan asing tidak lepas dari mudahnya berpromosi melalui internet. Apalagi di Pulau Moyo kini akses internet dan listrik sudah menyala 24 jam. Kehadiran wisatawan ke Pulau Moyo ini menjadi salah satu tulang punggung perekonomian masyarakat. Selain berladang dan beternak.
“Wisata ini menjadi sumber yang membantu ekonomi masyarakat di Pulau Moyo. Kios-kios hidup. Ojeg hidup, transportasi lokal. Guide, suplayer kebutuhan wisatawan. masyarakat bisa menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan tersebut. Wisatawan ini membuat ekonomi hidup di sini,” katanya.
Sofyan menambahkan, saat ini terdapat peningkatan jumlah investasi. Sudah ada lima hotel bintang 3 dan bintang 4. Juga terdapat lima buah bungalow.
“Meski jumlah wisatawan meningkat, tarif penginapan tidak naik. Kisarannya sampai Rp500 ribu per malam untuk bungalow,” jelasnya.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Moyo ini menurutnya bisa semakin meningkat. Asal pemerintah mendukung untuk menyediakan fasilitas penunjang untuk penyeberangan ke Pulau Moyo yang lebih memadai.
“Kendala wisatawan ini karena tidak mendapatkan rambu-rambu dan petunjuk yang jelas menuju Pulau Moyo. Jumlah fasilitas untuk penyeberangan ke Pulau Moyo juga harusnya ditingkatkan. Kalau bisa ada fasilitas penyeberangan yang terjadwal,” harapnya.
Pulau Moyo adalah destinasi wisata yang tergolong eksklusif. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Moyo kebanyakan benar-benar ingin menikmati keheningan, ketenangan. Rata-rata lama menginap wisatawan di Pulau Moyo selama 3 hari.
“Kelas wisatawan yang datang ke Pulau Moyo juga sudah meningkat. Rata-rata wisatawan mancanegara yang ke sini sekarang kelas menengah keatas. Mereka hanya datang benar-benar ingin menikmati alam, pantai,” tandasnya.(bul)