spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisKementerian Perindustrian Salahkan Kesenjangan Pendapatan dan Harga Mobil Sebagai Penyebab Penjualan Stagnan

Kementerian Perindustrian Salahkan Kesenjangan Pendapatan dan Harga Mobil Sebagai Penyebab Penjualan Stagnan

Jakarta (ekbisntb.com)-Kementerian Perindustrian mengaitkan stagnasi penjualan mobil baru dengan besarnya kesenjangan antara pendapatan tahunan rumah tangga Indonesia dengan harga mobil.

Segmentasi salah satu produk mobil pada tahun 2014 sebesar Rp186 juta (sekitar US$11.464), dan meningkat menjadi Rp255 juta (sekitar US$15.723) pada tahun 2023.

“Dulu (tahun 2014) kesenjangan dengan pendapatan masyarakat sudah mencapai Rp15 juta, dan pada tahun 2023 menjadi Rp30 juta,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika dalam diskusi di Jakarta, Rabu.

Ia menginformasikan, penjualan mobil baru cenderung stagnan di angka 1 juta unit, sementara penjualan mobil bekas meningkat setiap tahun.

Kementeriannya melaporkan, pada 2014, penjualan mobil baru mencapai 1,2 juta unit, sedangkan penjualan mobil bekas mencapai 500 ribu unit. Sementara itu, pada 2023, penjualan mobil baru tercatat 1 juta unit, dan penjualan mobil bekas melonjak menjadi 1,4 juta unit.

“Masyarakat tidak mampu membeli mobil baru sehingga beralih membeli mobil bekas,” tegasnya.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengatakan, 80 persen masyarakat Indonesia membeli mobil baru menggunakan skema kredit.

“Oleh karena itu, potensi pembelian dengan menggunakan jasa perusahaan pembiayaan juga akan semakin besar,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dapat menjadi solusi mengatasi stagnasi pasar mobil dan membantu mendongkrak penjualan.

Menurutnya, insentif fiskal tersebut telah mendorong peningkatan penjualan kendaraan bermotor dalam negeri hingga 113 persen pada periode Maret–Desember 2021. Selanjutnya, pada Januari–Mei 2022, program tersebut berhasil mendongkrak penjualan hingga 95 ribu unit. (ant)

Artikel Yang Relevan

Iklan









Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut