spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisLahan Tidur Hambat Pariwisata dan Investasi di Sekotong

Lahan Tidur Hambat Pariwisata dan Investasi di Sekotong

Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah desa dan warga di kawasan pariwisata Sekotong dan Batulayar, Lombok Barat, mengeluhkan banyaknya lahan tidur milik investor yang tak kunjung dibangun. Kondisi ini dinilai menghambat investasi dan perkembangan pariwisata yang diharapkan dapat berdampak positif bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Keluhan ini mencuat karena sebagian besar lahan tersebut telah dibeli oleh investor luar sejak 10 hingga 20 tahun lalu, namun dibiarkan terbengkalai. Akibatnya, potensi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan ekonomi lokal menjadi terhambat.

- Iklan -

Kepala Desa Sekotong Barat, H. Saharudin, menjelaskan bahwa ribuan hektar lahan di wilayahnya, mulai dari Tembowong hingga Batu Kumbu, telah dibeli oleh investor. “Mulai dari Tembowong sampai Batu Kumbu itu,” kata Saharudin pada Senin 9 Juni 2025. Ia menambahkan bahwa banyak dari lahan tersebut bahkan belum bersertifikat atau belum balik nama setelah dibeli.

Menurut Saharudin, keberadaan lahan tidur ini tidak hanya menghambat masuknya investor lain karena lahan sudah dikuasai, tetapi juga tidak memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat desa. “Seharusnya lahan itu dibangun agar ada dampak ke masyarakat dari sisi penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran sehingga bisa mengurangi kemiskinan ekstrem di desa,” tegasnya.

Selain itu, Saharudin juga menyoroti masalah lahan yang tumpang tindih sertifikat. “Itu kendalanya juga, kadang-kadang satu lahan itu dua sertifikat,” ungkapnya. Hal ini menambah kerumitan dan merusak citra daerah di mata investor luar, seolah-olah Lombok Barat rawan sengketa lahan.

Pemerintah desa dan warga berharap Bupati Lombok Barat dapat mengambil langkah tegas terhadap investor yang membiarkan lahannya terbengkalai. Mereka mendesak agar lahan-lahan tersebut segera dibangun untuk mengantisipasi masalah sengketa dan mendukung iklim investasi yang sehat. Saharudin mengapresiasi warga lokal yang berinisiatif membangun lahannya di kawasan wisata, karena hal tersebut terbukti memberikan dampak positif bagi daerah. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan




Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut