Giri Menang (ekbisntb.com) – Tim Pengawasan (Timwas) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Barat (Lobar) turun ke sejumlah Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) untuk mengecek takaran tabung elpiji. Hal ini menindaklanjuti surat Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Metrologi, Balai Standarisasi Metrologi Legal Regional II Yogyakarta. Menyusul adanya temuan Menteri Perdagangan adanya takaran elpiji yang kurang di wilayah Jawa.
Timwas dipimpin oleh Asisten II Setda Lobar Lalu Najamudin dan Kepala Disperindag H. Maksum, M.Pd, Selasa 11 Juni 2024.Turut serta Sekretaris Disperindag Lalu Wira Kencana, Kabid Kemetrologian, Toni Hidayat, SE., MM., bersama staf. Unsur Satpol PP dan Polres Lobar. Timwas turun ke SPBE Kuripan yang menyediakan elpiji subsidi 3 kilogram. Timnas memeriksa beberapa sample tabung, baik Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapan (UTTP).
Dari sampel tabung elpiji yang dicek, belum ditemukan ada kurang takaran, malah yang ada lebih dari takaran 3 kilogram. Timwas juga mengecek kelengkapan peralatan dan alat keselamatan kerja atau APD K3. Asisten II usai sidak menyampaikan, tim turun mengecek kondisi SPBE di Lobar. Tim mengecek kondisi tabung dipastikan baik, isi atau takaran cukup.
“Karena ini (SPBE) peruntukannya untuk masyarakat miskin, kami sudah sampaikan agar jangan sampai dikurangi takaran, jangan sampai warga dirugikan,”tegasnya.
Pihaknya juga sudah melakukan rapat TPID dengan Pemprov NTB, termasuk membahas soal kebutuhan pokok masyarakat jelang Idul Adha. “Itu kita kontrol, termasuk elpiji, jangan sampai subsidi elpiji ini salah sasaran. Itu sudah kami sampaikan agar berhati-hati,” ujarnya.
Pengawasan ini dilakukan rutin oleh tim Pemkab Lobar memastikan kondisi stok, takaran dan lainnya. Di tempat yang sama, Kepala Disperindag Lobar H. Maksum mengatakan, pengawasan dilakukan rutin tiap jelang hari raya besar keagamaan nasional.
Pihaknya tak ingin ada keluhan dari warga, terkait LPG maupun bapok lainnya. “Kalau kali ini, kami diinstruksikan oleh Kemendag untuk turun cek agar jangan warga resah karena kurang takaran,” tegasnya.
Sementara dari hasil pengecekan bersama tim di SPBE tersebut, tabung elpiji takarannya pas. Berat tabung kosong 5 kilogram dan setelah diisi gas elpiji 3 kiogram menjadi 8 kilogram. Dari beberapa sampel, tidak ada ditemukan manipulasi. “Harapan kami kepada pengusaha jangan sampai mengurangi takaran dari ketentuan (3 kg),”tegasnya. Terkait pengawasan di tingkat agen, menurutnya belum ditemukan ada indikasi permainan.
Menurutnya belum ada celah bagi agen melakukan permainan atau mengoplos gas elpiji, karena berisiko besar. Namun demikian kalau ada laporan tentunya pihaknya tak segan menindak tegas. “Kami akan tindak tegas,”ujarnya.
Sementara itu pengelola SPBE, Lalu M Ranu mengatakan kapasitas SPBE ini mencapai 100 ton, dua tangki timbun kapasitas 50 ton. Per hari, pihaknya mendistribusikan elpiji mencapai 30 ton. Pendistribusian ke beberapa wilayah, seperti ke Lobar, Lombok Timur atau tergantung pihak Pertamina. (her)