Mataram (ekbisntb.com)- Perempuan Indonesia Maju (PIM) NTB menghadirkan terobosan baru untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat.
Organisasi yang dipimpin Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH itu menyediakan wadah berjualan secara gratis bagi UMKM—atau yang disebut sebagai tempat “ngelapak”—di kawasan Pertokoan seberang selatan Hotel Aston, Cakranegara, Kota Mataram
Program ini berawal dari keprihatinan PIM NTB terhadap pelaku UMKM, terutama perempuan, yang selama ini kesulitan mendapatkan tempat berdagang yang layak dan strategis. Melihat kondisi tersebut, PIM NTB memutuskan membuka ruang khusus yang dapat dimanfaatkan tanpa biaya oleh UMKM.
Diyah menjelaskan, saat ini sudah ada 11 UMKM yang tergabung dalam wadah tersebut, dan jumlahnya terus bertambah. Bahkan pada hari terakhir, sudah ada 13 UMKM yang berpartisipasi.
“Teman-teman UMKM cukup mengirimkan produknya jam 07.00 pagi. Lalu mereka kembali sekitar jam 11.00 untuk menerima pembayaran sesuai jumlah produk yang terjual,” jelasnya.
Sebelum produk dijual, PIM NTB melakukan kurasi terlebih dahulu, termasuk mengecek kebersihan dan kualitas makanan. Ragam makanan yang dititipkan pun sangat beragam, mulai dari gudeg, nasi Padang, spaghetti, nasi bakar, bubur, hingga aneka kudapan.
“Semua lengkap. Dan harganya sangat bersahabat. Hampir semua menu rata-rata Rp10.000,” tambahnya.
Diyah menegaskan bahwa program ini tidak hanya untuk anggota PIM NTB, tetapi terbuka untuk siapa pun, termasuk ibu rumah tangga dan komunitas UMKM dari berbagai daerah.
“Siapapun boleh bergabung. Tidak harus anggota PIM. Yang penting bawa produknya dan perlengkapan sendiri—kresek, sendok, dan sebagainya. Karena ini gratis, kami hanya memfasilitasi tempat,” ujarnya.
Pengelolaan tempat pun dilakukan secara mandiri oleh para UMKM. Jika salah satu pelapak berhalangan hadir, posisinya bisa digantikan oleh pelaku UMKM lain. Sistem ini membuat suasana lebih kolaboratif tanpa harus mengeluarkan biaya.
Saat ini, lapak UMKM dibuka dari pukul 07.00 hingga 11.00. Namun, Diyah tidak menutup kemungkinan untuk memperluas durasi operasional jika antusiasme masyarakat terus meningkat.
“Kalau konsep ini berjalan baik, insyaallah ruko ini bisa kita buka lebih lama, mungkin sampai siang atau sore,” kata Diyah.
Ia pun mengajak masyarakat untuk mampir dan berbelanja, karena semakin ramai pembeli maka UMKM-lah yang paling merasakan manfaatnya.
“Kami ingin tempat ini menjadi ruang berkumpul sekaligus ruang tumbuh bagi UMKM,” ujarnya.
Diyah menegaskan, program “ngelapak gratis” ini merupakan bagian dari komitmen sosial PIM NTB untuk memberdayakan perempuan dan pelaku usaha kecil.
“PIM itu organisasi sosial. Jadi ketika kami melihat banyak anggota dan pengurus juga pelaku UMKM, kami terpanggil untuk membantu,” ungkapnya.
Ia berharap langkah kecil ini dapat membuka peluang lebih besar bagi UMKM NTB untuk berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.(bul)







