26.5 C
Mataram
BerandaBerandaProf. Muhamad Ali Resmi Daftar Calon Rektor Unram: Siap Mewujudkan Visi Unram...

Prof. Muhamad Ali Resmi Daftar Calon Rektor Unram: Siap Mewujudkan Visi Unram Unggul dan Berdaya Saing Global

Mataram (ekbisntb.com)- Guru Besar Fakultas Peternakan sekaligus Dekan Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram), Prof. Muhamad Ali, Ph.D, resmi mendaftarkan diri sebagai Calon Rektor Universitas Mataram pada Senin (10/11/2025). Ia telah memantapkan kesiapannya memimpin perguruan tinggi paling bergengsi di Nusa Tenggara Barat ini yang baru saja menyetujui visi baru sebagai Perguruan Tinggi unggul dan berdaya saing global.

“Saya sudah mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor yang ketiga.  Dan sepakat mengusung visi Unram yang unggul dan berdaya saing global,” ujar Prof. Ali, usai pendaftaran.

- Iklan -

Prof. Ali menilai, semua civitas akademika Unram sudah sepakat menetapkan visi unggul dan berdaya saing global di Deklarasi Mandalika tahun 2025, sehingga siapapun yang jadi Rektor ke depan harus mewujudkannya. Transformasi Perguruan Tinggi menuju daya saing global merupakan keniscayaan agar melahirkan pergaulan global yang setara, bermitra tanpa batas administrative-politik di muka bumi, “beyond national interests” saling mempercayai, saling bahu membahu, saling mengisi melalui kolaborasi produktif dengan perguruan lain di dunia. Ia menyebut berbagai capaian internasional yang telah diraih Unram melalui riset dan inovasi.

“Unram sudah banyak berprestasi di bidang riset dan inovasi. Saat ini kita berada di peringkat 19 nasional PTN BLU versi QS ranking dan peringkat 28 versi Times Higher Education Indonesia,” jelasnya.

Menurutnya, untuk mewujudkan posisi daya saing global tersebut, Unram membutuhkan pemimpin yang visioner dan memahami dinamika pendidikan internasional.

“Alhamdulillah, saya pernah menempuh pendidikan S3 di Nagoya dan postdoc di luar negeri. Itu bekal untuk memahami arah pendidikan global,” tegasnya.

Prof. Ali menjelaskan rekam jejaknya dalam mengelola universitas. Ia dipercaya Rektor memimpin Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) selama dua periode, menjabat Dekan, dan Ketua Indikator Kinerja Utama (IKU) Unram.

“Saat saya mulai, pada 2022 Indikator Kinerja Utama Unram berada di peringkat 27 nasional PTN BLU. Kami bekerja kerasdengan semua pihak di unram sehingga berhasil naik ke peringkat 5 nasional untuk PTN BLU pada 2023,” jelasnya.

Atas capaian itu, Kementerian langsung menambah anggaran kinerja (BOPTN) dari Rp17 miliar menjadi Rp57 miliar, serta bonus IKU sekitar Rp7 miliar.

“Alhamdulillah, 2024 kita berhasil membawa Unram ke peringkat 3 nasional PTN BLU,” tambahnya.

Prestasi tersebut berlanjut ke tingkat internasional. Ia dikirim ke Singapura untuk mempelajari sistem pemeringkatan Times Higher Education dan QS.

“Sekarang kita sudah berada di radar QS dan THE. Ini memotivasi saya mengabdi lebih luas,” ujarnya.

Ditanya arah Unram ke depan, Prof. Ali menegaskan peran perguruan tinggi harus melampui tugas tridharma dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan dunia industri, episentrum inovasi, serta motor penggerak transformasi sosial maupun ekonomi.  Tugasnya mendidik SDM kreatif dan produktif dan melaksanakan riset guna menghasilkan inovasi untuk memecahkan permasalahan lokal, nasional,dan global.  Visi Unram yang unggul dan berdaya saing global ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi NTB saat ini, yaitu “Makmur Mendunia”.

“Unram juga harus mengawal visi NTB Makmur Mendunia. Kita akan melakukan riset prioritas di bidang pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pariwisata agar menghasilkan dampak bagi masyarakat, bukan hanya publikasi global,” katanya.

Fokus internal Unram menurutnya adalah memastikan kampus memberi dampak langsung kepada sivitas akademika. Lulusan harus cepat terserap kerja, lanjut studi S2/S3, atau menjadi wirausaha.

“Kampus harus bekerja keras mencetak alumni kreatif, kompetitif, dan memiliki skillsets abad 21” tegasnya.

Unram juga disebut unik karena berada di provinsi kepulauan dengan 403 pulau-pulau kecil, sehingga tidak mudah diakses oleh anak bangsa yang tinggal di pulau-pulau.

Karena itu, Prof. Ali mengusulkan transformasi digital dan kampus satelit.

“Kami akan bangun kampus satelit di Lombok Utara dan Sumbawa. Mahasiswa bisa kuliah sampai semester tiga di Mataram, lalu PKL dan belajar on farm di daerah,” katanya.

Pembelajaran akan menggunakan sistem blended learning dengan memanfaatkan university farm, agar mahasiswa belajar teori dan praktik langsung.

“UNESCO menuntut universitas tidak hanya mengajarkan how to know tetapi how to do,” ujarnya.

Lanjut Prof. Ali, untuk mendukung potensi daerah, Prof. Ali merencanakan pembukaan fakultas dan program studi baru yang sesuai dengan potensi dan permasalahan daerah.

 “Kita punya tambang. Harus lahir tenaga terampil untuk mengelola potensi itu.”

Kedua, sektor kelautan. NTB adalah provinsi kepulauan. Pemprov sudah menetapkan agromaritim sebagai fokus. Karena itu fakultas kelautan dan perikanan menurutnya sangat penting.

Ketiga, manajemen sumber daya air dan desain bangunan air.

“Kita menghadapi dua sisi: deforestasi membuat sumber air hilang, tapi di Mataram hujan sedikit langsung banjir. Kita butuh prodi yang mempelajari manajemen air dan desain bangunan air untuk menunjang pariwisata dan mitigasi bencana banjir,” tuturnya.

Prof. Ali juga menjawab soal pengembangan infrastruktur kampus, menurutnya, lahan Unram hanya 47 hektare saat ini, sehingga perlu strategi ruang.

“Lahan kampus sempit, sehingga fakultas yang butuh praktik on farm seperti pertanian dan peternakan harus dikembangkan di luar melalui kampus satelit dan University farm,” jelasnya.

Sementara kampus pusat akan menjadi “science techno park” yang dilengkapi Unram Square yang menampilkan produk-produk inovasi unggulan daerah seperti, lamtoro beef, lebah madu, mutiara, lobster, udang, rumput laut, aneka alat deteksi cepat penyakit, dan lainnya.

“Industri udang, mutiara, lobster, hingga madu akan berkembang. Unram harus mengambil peran utama,” katanya.

Selain itu, akan dibuka layanan konsultasi bisnis, konsultasi infrastruktur, pelayanan kesehatan.

Ia juga mengusulkan parkir dipinggiran kampus dan penyediaan sepeda listrik di dalam kampus untuk menghadirkan kampus yang benar-benar nyaman, dan ramah lingkungan.

“Karena kampus kita luasnya terbatas. Maka, kendaraan yang lalu lalang terdengar langsung suaranya sampai ke dalam ruang kuliah. Kedepan, kita bisa hadirkan lokasi parkir yang khusus di tempat khusus, selanjutnya ada sepeda listrik yang bisa dimanfaatkan sebagai transportasi di dalam kampus,” tambahnya.

Prof. Ali menyatakan memiliki jaringan kuat di dalam dan luar negeri.

“Saya menjalani S3 di Nagoya, postdoc di Jepang dan telah melakukan kerjasama global dengagn berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Jaringan internasional kita sudah terbentuk lama,” katanya.

Dan selama menjabat, ia telah mengirim mahasiswa ke berbagai negara seperti Italia, Yunani, Turki, Jepang, Australia, Malaysia, Philipina, dan beberapa Negara lain.

“Sekitar 10 mahasiswa setiap tahun magang di Jepang, mulai dari sapi perah di Hokaido sampai ungags di Okinawa,” jelasnya.

Ia juga tiga kali mengikuti pelatihan kepemimpinan universitas global. Prof. Ali menegaskan kemampuan jejaring ini untuk mendukung industrialisasi berbasis potensi lokal.

Dengan pengalaman akademik, rekam jejak manajerial, capaian nasional–internasional, serta jejaring global, Prof. Ali menyatakan siap mengabdi untuk Unram.

“Jika ingin mewujudkan visi Unram berdaya saing global, kita harus bersinergi denggan jejaring global untuk institusi yang kita cintai ini. Letak geografis Unram sangat strategis sebagai Southeast Gateway Indonesia terhadap beberapa perguruan tinggi berdayaa saing global Southern Hemisphere (Australia, New Zealand, dan the southern Pacific region) sehingga menjadi mitra startegis untuk mencapai visi tersebut dan institusi ini harus ada sebagai bagian dari sinergi pemerintah daerah dalam berbagai aspek pembangunan,” tegasnya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut