spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBBMKG : Memasuki Puncak Musim Kemarau, Waspada Kekeringan Meluas

BMKG : Memasuki Puncak Musim Kemarau, Waspada Kekeringan Meluas

Lombok (ekbisntb.com) – Curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian I Agustus 2024 secara umum berada pada kategori Rendah (0 – 50 mm/das) hingga menengah (51-100) mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian I ini di wilayah NTB umumnya didominasi kategori Atas Normal (AN). Curah hujan tertinggi di pos hujan Kempo, Kabupaten Dompu.

Rilis resmi yang dikeluarkan BMKG NTB, 10 Agustus 2024 disampaikan, monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB secara umumnya berada pada kategori Pendek (6 – 10 hari). HTH terpanjang tercatat di Pos Hujan Belo dan Pos Hujan Palibelo, Kabupaten Bima selama 106 hari.

- Iklan -

Hasil Monitoring ENSO terakhir menunjukkan indeks ENSO (+0.115) terpantau berada pada kondisi Netral. Prediksi indeks ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai periode Agustus-September-Oktober (ASO) 2024.

Sedangkan nilai anomali SST di Samudera Hindia menunjukkan nilai IOD Netral (+0.46) dan diprediksi IOD Netral akan berlangsung Agustus hingga Januari 2025. Aliran masa udara wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB masih didominasi angin timuran.

MJO diprediksi tidak aktif, namun gelombang Equatorial Rossby diprediksi aktif di Wilayah NTB pada awal dasarian I Agustus. Aktifnya MJO dan gelombang atmosfer berkaitan dengan potensi peningkatan pembentukan awan hujan.

Pada dasarian II Agustus 2024 (11 – 20 Agustus 2024) potensi hujan di wilayah NTB sangat rendah. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang (>20mm/dasarian) memiliki peluang kejadian sebesar <10% di seluruh wilayah NTB.

Peringatan dini kekeringan meteorologis yang dikeluarkan, berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis (iklim) sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi “Waspada”, “Siaga” dan “Awas” terjadi di daerah ini.

Level Siaga: Kabupaten Bima (Kecamatan Lambitu)
Level Awas: Lombok Timur (Kecamatan Swela), Kabupaten Bima (Kecamatan Belo, Palibelo)

Saat ini seluruh wilayah NTB masih dalam periode musim kemarau. Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.

Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut