Lombok (ekbisntb.com) – Lapak kuliner di Desa Kediri, Lombok Barat (Lobar) yang dibangun tahun 2022 lalu di atas lahan eks Kantor Desa tak difungsikan. Los lapak berjumlah belasan ruang itu, kebanyakan kosong. Beberapa los hanya terisi barang bekas bengkel dan tempat menjemur pakaian. Kondisi ini diperparah pedagang menutup akses masuk ke areal lapak itu dengan menaruh lapak jualannya.
Pantauan Ekbis NTB, kondisi bangunan yang dibangun memanjang dengan hampir 11 sampai 12 los lapak itu terbilang masih bagus. Namun sayang bangunan yang dibangun menelan biaya APBD ratusan juta tersebut tidak dipakai pedagang. Kendalanya, lapak itu tak dilengkapi listrik dan air serta toilet, sehingga itu kemungkinan menyebabkan pedagang enggan.

Kepala Desa Kediri Fadholi Ibrahim, mengatakan bahwa kuliner itu dibangun eks Kantor desa beberapa tahun 2022 lalu, namun itu belum dimaksimalkan pedagang. Ia sendiri berharap Bupati dan Wabup Lobar yang baru bisa menyiapkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan lapak yang terbengkalai tersebut. “Karena kita berharap lapak ini terbangun semuanya supaya semua pedagang yang pinggir jalan bisa kita masukkan di satu tempat sehingga tertata rapi Desa Kediri induk ini,” harap dia.
Pihaknya pun telah mengadakan musyawarah tingkat desa mengundang Pemkab, Sekda, Camat,dan tokoh agama serta masyarakat dengan harapan agar segera dibangun lanjutan dari lapak tersebut. “Sampai kita mengorbankan tukar guling (eks kantor desa) dengan Dikbud (sekolah) yang saat ini kami tempati, tapi sampai sekarang belum bisa terealisasi 100 persen. Kita berharap kepada Pak Bupati yang baru agar segera kembali membangunkan kita lapak-lapak,”imbuhnya.
Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti air, toilet dan lstrik juga belum ada, sehingga memicu lapak ini terbengkalai. Lapak ini awalnya direncanakan menjadi pusat jualan para pedagang yang berjualan di pinggir jalan, sehingga tidak mengganggu arus lalulintas. Kalau lapak ini maksimal dibangun Pemkab Lobar, ia yakin pembeli akan ramai. Kenapa sekarang sepi? Karena belum maksimal dibangun. Ia juga berharap agar Posramil Kediri yang sudah dibangunkan kantor di lokasi lain bisa pindah supaya memudahkan warga juga bisa lebih leluasa berjualan.
“Harapan kami seperti itu (segera pindah) ini butuh diplomasi tingkat tinggi. Mungkin Pak Bupati bisa berdiplomasi agar Posramil bisa pindah, karena kantornya sudah disiapkan Pemkab,”imbuhnya.
Akan tetapi sampai saat ini belum pindah, ia sendiri belum tahu kenapa Posramil ini belum pindah ke lokasi baru tersebut. “Karena sayang di sana kosong jadinya, estimasi kita awalnya pindah, tapi tahu-tahunya sampai dua tahun masih (belum pindah),” ujarnya. (her)