spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaKonservasi Penyu, Kolaborasi Pertamina & TCC Nipah Berbuah Penghargaan Kalpataru 2024

Konservasi Penyu, Kolaborasi Pertamina & TCC Nipah Berbuah Penghargaan Kalpataru 2024

Tanjung (ekbisntb.com)–PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui Aviation Fuel Terminal BIL bersama Tim Turtle Conservation Community (TCC) Nipah berhasil membuat gebrakan dengan diraihnya penghargaan Kalpataru 2024 untuk kategori Penyelamat Lingkungan 5 Juni 2024.

Penghargaan diberikan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bertempat di Gedung KLHK kepada penerima penghargaan Kalpataru 2024.

- Iklan -

Ketua TCC Nipah, Fikriludin, membagikan perjalanan panjang yang membawa mereka meraih pengakuan prestisius dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas jasanya dalam melestarikan penyu dikawasan Pantai Nipah.

Proses menuju prestasi nominasi Kalpataru, menurut Fikriludin, tidaklah mudah. Ia mengungkapkan bahwa semuanya dimulai pada awal tahun 2016, saat ia dan rekan-rekannya mulai timbul rasa peduli terhadap nasib penyu di Pantai Nipah.

“Dulu pantai Nipah adalah tempat perburuan penyu, baik oleh orang luar maupun lokal. Melihat populasi penyu dan keadaan yang semakin menyedihkan, kami termotivasi untuk turun tangan menjaga populasi penyu,” ujar Fikriludin.

Dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia, TCC Nipah berhasil membuat perlindungan pada tiga jenis penyu yang ditemui diwilayah mereka.

Ketiga penyu tersebut diantaranya Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepi-dochelys olivacea).

“Saat ini kami benar-benar fokus pada ketiga jenis penyu ini karena itu yang ada diwilayah kami,” tambahnya.

Pertamina sendiri sudah memasuki tahun keempat pembinaan pada tahun ini untuk konservasi penyu TCC Nipah.

Berkat sinergitas stakeholder, mulai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) hingga pemerintah daerah setempat, Pertamina bersama TCC Nipah berjuang bukan hanya melawan perburuan ilegal tetapi juga berusaha menyelamatkan penyu yang sakit.

Pencapaian gemilang dalam ajang Kalpataru 2024 ini membuktikan bahwa kerja keras yang dilakukan Pertamina bersama TCC Nipah dan tentunya berkat sinergitas dan dukungan stakeholder menghasilkan prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi cara untuk dapat terus melestarikan alam.

“Terimakasih kami sampaikan kepada para pihak yang ikut terlibat dan memberikan dukungannya terhadap kami terutama dari Pertamina Aviation Fuel Terminal BIL, BKSDA-NTB, DLHK dan Pemda KLU. Bantuann dari Pertamina telah membuka ruang bagi para akademisi dan pelajar untuk melakukan penelitian dan melakukan wisata edukasi diwilayah mereka. Beberapa akademisi sudah melakukan penelitian di tempat kami,” jelas Fikriludin.

Area Manager Comm., Rel, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju komunitas yang mandiri guna mencapai pengembangan yang berkelanjutan.

Dukungan ini juga sebagai bentuk komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-14 ekosistem lautan dan tujuan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.

Selain mengimplementasikan SDGs, Pertamina turut berupaya menjalankan Enviromental, Social & Governance (ESG) dan untuk program konservasi penyu ini ini masuk kepada bidang lingkungan dan kepemerintahan dalam ESG.

Di sisi lingkungan, program ini membantu mempertahankan dan meningkatkan jumlah populasi penyu agar berada dalam keseimbangan sesuai daya dukung setiap komponen ekosistemnya, sehingga kehidupan penyu dapat terus berjalan serasi dan seimbang.

Di sisi lainnya untuk bidang kepemerintahan, program ini menunjukkan hasil dari sinergitas stakeholder dalam menjalankan program.

“Dampak positif dari upaya konservasi yang dilakukan Pertamina bersama TCC Nipah tidak hanya dirasakan pada populasi penyu, tetapi juga pada sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat. Dampak yang dihasilkan selama program berjalan memberikan dampak positif, terutama sektor pariwisata masyarakat dengan jumlah angka kunjungan yang selalu naik setiap tahunnya,” tutup Ahad.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini