spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaKerajinan Bambu Kopang, Usaha Turun-temurun yang Masih Diminati Pasar Lokal Hingga Asing

Kerajinan Bambu Kopang, Usaha Turun-temurun yang Masih Diminati Pasar Lokal Hingga Asing

Praya (Ekbis NTB) – Di sepanjan jalan Kopang, Lombok Tengah, akan banyak ditemukan pengrajin bambu yang menjajakan hasil karyanya.

Kerajinan bambu ini merupakan kerajinan turun-temurun yang sudah menjadi mata pencaharian masyarakat Kopang sejak zaman dahulu.

- Iklan -

Salah satu pengrajin bambu, Rusni mengatakan bahwa kerajinan Bambu di desa Kopang menjadi mata usaha yang dilakukan oleh nenek moyangnya, sampai dengan saat ini.

Kerajinan Bambu Kopang masih sangat eksis bahkan sampai sampai dikirim ke luar.

“Kalau usaha kerajinan bambu sudah bertahun-tahun, dari nenek moyang. Dikirim ke luar daerah. Saya sendiri biasa mengirim ke Sumbawa dan ke Bima” ungkapnya, Kamis 9 Mei 2024.

Kerajinan bambu ini tidak hanya diminati pasar dalam negeri, tetapi juga masyarakat luar negeri. Biasanya warga asing yang menetap di Lombok banyak menjadikan kerajinan bambu sebagai pilihan membangun rumah.

“Kalau orang luar negeri belanja, tapi di pasang di Lombok banyak, ada yang dari Korea, membuat bangunan di kawasan Mandalika, Taiwan yang membuat bangunan di Surabaya Lepak, bahkan ada yang dari Swiss,” ujarnya.

Adapun kerajinan yang biasa dibeli oleh warga asing biasanya gazebo atau rumah bambu yang dimodif.

Rusni menjual berbagai macam jenis kerajinan bambu, mulai dari gazebo, ilalang, pagar rumah, lapis pengering, hingga yang biasa digunakan oleh petani untuk menyangga tanaman.

Untuk harga, Rusni menjual dari harga Rp1.7 juta, hingga Rp2.5 juta, belum termasuk ongkos kirim.

Ia mengatakan bahwa kerajinan bambu menjadi satu-satunya mata pencaharian yang digeluti saat ini.

Setiap bulannya, ia biasa mendapatkan Rp5 juta hingga Rp7 juta. (era)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini