Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Perdagangan Kota Mataram mengusulkan kouta elpiji 3 kilogram kepada PT. Pertamina di tahun 2025. Tambahan kuota ini mengantisipasi adanya kegiatan skala nasional maupun internasional.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida ditemui pekan kemarin mengatakan, pihaknya telah mengajukan penambahan kuota elpiji 3 kilogram ke PT. Pertamina untuk di tahun 2025. Penambahan ini sebagai langkah antisipasi apabila banyak penyelenggaraan kegiatan baik skala nasional maupun internasional di Kota Mataram, sehingga stok tabung gas melon terpenuhi. “Kita mengantisipasi saja, karena kita tidak tahu tahun depan ada banyak event,” terangnya.
Ia menyebutkan, penambahan kuota elpiji 3 kilogram dari sebelumnya 18 ribu meter kubik ton di tahhun 2023 naik menjadi 20 ribu meter kubik ton di tahun 2024. Selanjutnya, di tahun 2025 mengalami peningkatan sekitar 3 ribu meter kubik ton menjadi 23 ribu meter kubik ton.
Nida menegaskan, kuota elpiji 3 kilogram untuk Kota Mataram selalu surplus. Artinya, jatah yang diberikan oleh PT. Pertamina tidak sepenuhnya digunakan. Kendati demikian, pihaknya tetap mengajukan tambahan sebagai langkah antisipasi. “Kita selalu punya silap, walaupun begitu harus tetap diusulkan penambahan,” ujarnya.
Harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kilgoram di tingkat pangkalan Rp17 ribu. Artinya, harga tabung gas melon itu tidak mengalami kenaikan di tingkat pangkalan.
Nida memastikan pendistribusian salah satu bakar bahan bakar subsidi tepat sasaran. Pihaknya bersama Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setda Kota Mataram, Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan membahas kebutuhan masyarakat sebelum pendistribusian. Pendistribusian juga diperketat dengan meminta kartu identitas dari masyarakat. Pembelian tabung gas elpiji 3 kilogram ini prioritaskan bagi warga tidak mampu. “NIK dimasukan sehingga dipastikan pendistribusian bahan bakar bersubsidi ini bisa tepat sasaran,” demikian kata dia. (cem)