26.5 C
Mataram
BerandaNTBBimaMeski Jadi Lumbung Padi, Warga Bima Tetap Antusias Beli Beras Bulog

Meski Jadi Lumbung Padi, Warga Bima Tetap Antusias Beli Beras Bulog

Bima (Ekbisntb.com) – Menjadi salah satu daerah penghasil padi di Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata tak membuat warga Bima berhenti memburu beras Bulog. Di tengah melimpahnya panen padi, beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) justru menjadi pilihan utama masyarakat, terutama di wilayah perkotaan.

NTB Satu Data tahun 2024 mencatat, Kabupaten Bima memproduksi padi sebanyak 204.686 ton, dengan luas panen 42.202 hektare dan produktivitas 48,50 kuintal per hektare. Sedangkan Kota Bima memproduksi 12.602 ton, dengan luas panen 2.339 hektare dan produktivitas 53,88 kuintal per hektare.

- Iklan -

Angka itu menegaskan posisi Bima sebagai salah satu lumbung padi NTB. Namun, tingginya produksi tidak serta-merta menekan permintaan terhadap beras Bulog.

Asisten Manajer Bisnis Perum Bulog Cabang Bima, Mawardin, mengakui bahwa antusias warga terhadap beras SPHP tetap tinggi. “Alhamdulillah, respons masyarakat terhadap beras SPHP bagus sekali. Hari ini saja kami ada operasi pasar di dua titik, Pasar Sila dan Pasar Woha. Besok juga ada pasar murah Pemkot Bima di Kelurahan Sambi Nae. Kegiatan seperti ini rutin setiap pekan,” katanya kepada Suara NTB, Rabu 8 Oktober 2025.

Dalam setiap kegiatan pasar murah, Bulog Cabang Bima menyalurkan antara dua hingga dua setengah ton beras SPHP. Di Kota Bima, stok itu hampir selalu habis. “Antusias masyarakat di kota memang tinggi. Kalau di kabupaten agak berbeda, karena banyak warga yang memproduksi beras sendiri,” jelas Mawardin.

Fenomena ini menunjukkan bahwa daya beli terhadap beras Bulog bukan semata karena ketersediaan, tetapi juga karena faktor harga dan kepercayaan. Dengan harga Rp57.000 per kemasan 5 kilogram, SPHP menjadi alternatif stabil di tengah fluktuasi harga beras lokal.

Bulog Cabang Bima, yang membawahi wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu, juga membuka outlet stabilitas pasokan dan harga pangan di depan kantor cabang Bima yang beroperasi setiap hari. Selain itu, distribusi diperluas melalui mitra resmi seperti Rumah Pangan Kita (RPK) agar akses masyarakat terhadap beras SPHP tetap terjaga.

“Setiap hari outlet kami buka karena permintaan tinggi. Beras SPHP tetap diminati, bahkan di daerah yang sebenarnya penghasil padi seperti Bima,” tutup ujar Mawardin. (hir)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut