26.5 C
Mataram
BerandaBlogLPS–OJK NTB Perkuat Literasi Keuangan Mahasiswa di UIN Mataram

LPS–OJK NTB Perkuat Literasi Keuangan Mahasiswa di UIN Mataram

Lombok (ekbisntb.com) – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk pertama kalinya menggelar kegiatan literasi keuangan di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Kamis, 4 Desember 2025.

Kegiatan ini menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB dan civitas akademika UIN Mataram, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Antusiasme mahasiswa terlihat sejak awal acara, terlebih ketika sesi diskusi dibuka dan peserta mulai aktif melontarkan pertanyaan seputar peran LPS dan OJK dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

- Iklan -

Selain materi edukatif, LPS juga menyediakan berbagai suvenir menarik bagi peserta terbaik. Kegiatan ini menandai langkah awal LPS memperluas jangkauan literasi keuangan ke lingkungan kampus di NTB.

Kepala Kantor Perwakilan LPS II, Bambang S. Hidayat, mengatakan bahwa masih banyak masyarakat, termasuk mahasiswa, yang belum memahami apa itu LPS dan program penjaminan simpanan yang dijalankan lembaga tersebut.

“Selama ini masyarakat hanya mengenal bank dalam kondisi normal, padahal bank tetap memiliki risiko. Ada bank yang mungkin mengalami masalah ringan, ada pula yang lebih serius. Di sinilah tugas LPS memastikan bank dapat kembali beroperasi normal,” ujarnya.

Menurut Bambang, terganggunya fungsi intermediasi bank dapat berdampak luas terhadap stabilitas sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, edukasi kepada kelompok intelektual seperti mahasiswa sangat penting agar pemahaman mereka dapat diteruskan ke masyarakat.

Dalam kegiatan ini juga, LPS turut menawarkan kunjungan edukatif ke kantor wilayah di Surabaya serta peluang magang bagi mahasiswa yang memenuhi kriteria.

“Mahasiswa dapat langsung terlibat dalam proses bisnis LPS, mulai dari pengorganisasian kegiatan hingga pelaksanaan lapangan. Ini pengalaman yang memberikan insight berharga,” ungkap Bambang.

Kegiatan di UIN Mataram merupakan yang pertama di NTB, dan menjadi langkah awal LPS memperluas kolaborasi ke kampus-kampus lain, termasuk di wilayah kepulauan dan daerah 3T. Seperti halnya yang dilakukan oleh LPS bersama OJK sebelumnya juga melakukan edukasi keuangan hingga ke Pulau Medang.

“Kegiatan – kegiatan seperti ini akan terus kita perluas bersama OJK, kepada kelompok-kelompok masyarakat hingga ke pulau-pulau terluar,” tandasnya.

Kepala OJK NTB, Rudi Sulistyo, yang turut hadir, menyampaikan bahwa tingkat literasi keuangan nasional saat ini berada di angka 93 persen, dengan target pemenuhan pada 2029. Sementara inklusi keuangan berada di level 66 persen dan ditargetkan naik menjadi 98 persen sesuai RPJMN 2024–2025.

Pada Februari–Maret mendatang, OJK bersama BPS akan melakukan survei khusus untuk mendapatkan angka literasi keuangan terbaru di NTB.

“Mahasiswa termasuk kelompok usia yang tingkat literasinya masih rendah, khususnya usia 15–17 tahun. Karena itu, kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mereka,” tegas Rudi.

Sementara itu,  Rektor UIN Mataram, Prof. Masnun, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepercayaan LPS dan OJK memilih UIN sebagai kampus pertama penyelenggara kegiatan literasi di NTB.

“Kegiatan ini sangat membantu mahasiswa memahami tata kelola keuangan secara praktis. Selama ini mereka banyak mendapatkan teori, karena itu integrasi teori dan praktik seperti ini sangat penting,” ujarnya.

Prof. Masnun menilai kerja sama ini memperluas jejaring mahasiswa, terutama dalam peluang magang dan kerja. UIN memiliki sejumlah prodi seperti perbankan, ekonomi, dan ekonomi syariah yang relevan dengan dunia kerja di sektor keuangan.

“Kami bangga terpilih sebagai mitra pertama. Kami siap menjaga komunikasi dan membuka ruang bagi kolaborasi berkelanjutan dengan LPS, dan OJK,” tegasnya. (bul/*)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut