Luwu Utara (ekbisntb.com) – PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Utara mendukung akselerasi penyerapan pupuk bersubsidi bagi petani terdaftar. Hal ini ditujukan sebagai upaya menjadikan Luwu Utara sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
General Manager Regional 4 Pupuk Indonesia, Wisnu Ramadhani mengatakan bahwa Pupuk Indonesia berada di garda terdepan dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintah yang fokus pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

“Pemerintah sangat konsen menyejahterakan petani, terbukti dengan penambahan alokasi pupuk subsidi yang cukup tinggi. Berkat kebijakan ini, stok beras nasional kini menjadi yang tertinggi dalam sejarah, dan Pupuk Indonesia turut terlibat aktif dalam menjaga stabilitas pangan ini,” demikian ungkap Wisnu pada kegiatan “Optimalisasi Penyaluran dan Tebus Bersama”.
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung I Lagaligo, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dikatakan Wisnu dihadiri oleh 120 petani, Pelaku Usaha Distribusi (PUD), Penerima Pada Titik Serah (PPTS), dan Penyuluh ini berhasil memfasilitasi penebusan 274,01 ton pupuk bersubsidi.
Lebih lanjut dia mengatakan pentingnya pengawalan di tingkat petani untuk menerjemahkan kebijakan ini menjadi peningkatan produksi. “Oleh karena itu, saya instruksikan kepada seluruh distributor dan petugas lapangan untuk tidak berhenti mengingatkan petani agar segera menebus jatahnya. Ini penting agar kedepannya, alokasi untuk Luwu Utara tetap terjaga dan produktivitas terus meningkat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim menyatakan dukungannya untuk menyukseskan program tersebut di tingkat daerah. “Kebijakan Bapak Menteri Pertanian menambah alokasi pupuk adalah amanah bagi kita. Luwu Utara harus menjadi lumbung pangan, Saya instruksikan kepada seluruh penyuluh untuk mendampingi dan mem-backup penuh para petani kita dalam melakukan penebusan di kios-kios resmi,” kata dia.
Sebagai bukti nyata sinergi dalam acara ini, total penebusan pupuk bersubsidi mencapai 274,01 ton, yang terdiri dari 109,9 ton Urea, 148,25 ton NPK Phonska, 10,3 ton NPK Formula Khusus Kakao, dan 5,56 ton pupuk organik.(r)