spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBKota MataramDiterjang Banjir, Tembok TPST Sandubaya Jebol 20 Meter

Diterjang Banjir, Tembok TPST Sandubaya Jebol 20 Meter

Lombok (ekbisntb.com) – Tembok sepanjang 20 meter yang mengelilingi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya jebol akibat hujan deras yang mengguyur Kota Mataram dalam beberapa hari terakhir. Menyikapi kejadian ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram akan mengalokasikan anggaran pemeliharaan untuk memperbaiki kerusakan.

Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Mataram, Vidi Partisan Yuris Gamanjaya, mengatakan anggaran pemeliharaan TPST tahun ini sebesar Rp100 juta sedang dikonsultasikan penggunaannya untuk perbaikan tembok dan bagian lain yang terdampak.

- Iklan -

“Anggaran pemeliharaan TPST-nya ada, itu kita konsultasi dulu. Sekitar Rp100 juta kita punya dan kita alihkan untuk itu,” ujarnya, Senin, 7 Juli 2025.

Meski demikian, Vidi menegaskan bahwa anggaran tersebut tidak akan langsung digunakan seluruhnya. Pihaknya masih menghitung kebutuhan perbaikan di lapangan sesuai tingkat kerusakan.

“Tetapi Rp100 juta ini tidak digelontorkan semua. DLH akan menghitung terlebih dahulu berapa yang rusak. Berapa kebutuhannya, kita sesuaikan nanti,” jelasnya.

Tembok yang jebol langsung ditangani secara darurat oleh tim DLH dengan menutup bagian yang rusak menggunakan spandek sementara. Penanganan ini dilakukan untuk mencegah dampak lebih lanjut, terutama saat curah hujan masih tinggi.

Vidi memastikan kejadian ini tidak mengganggu operasional pengelolaan sampah di TPST Sandubaya. Lokasi penampungan sampah berada di area yang lebih tinggi, sehingga tidak terdampak langsung oleh genangan air.

“Sampah aman karena posisinya di atas. Kalau tembok itu kan di bawah. Kan setiap hari habis sampahnya. Aman, tidak ada genangan air,” katanya.

Selain tembok, kerusakan juga terjadi pada area paving blok di salah satu sisi TPST. Area seluas sekitar 15 x 10 meter tersebut ambles, diduga karena genangan air yang tak tertampung saluran pembuangan.

“Paving blok itu karena dia di sana banjir. Karena bahannya ringan jadi keangkat. Sampai ambles, diduga karena air hujan. Di sana ada selokan, tapi dia nggak ke kali yang di bawah. Jadi di dalam ada pipa lagi, 8 inci, nggak cukup menampung. Akhirnya penuh, kayak kolam,” jelasnya.

Uniknya, sisa-sisa paving blok yang hanyut sempat diambil oleh warga sekitar. “Paving blok itu cuma 15 x 10 yang hanyut. Tapi diambilin sama masyarakat,” tambahnya.

DLH menegaskan kembali bahwa peristiwa ini tidak menyebabkan pencemaran lingkungan dan tidak mengganggu layanan pengelolaan sampah. Perbaikan permanen akan dirancang setelah kajian teknis selesai dilakukan.(hir)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut