spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBDompuBupati Khawatir Generasi Milenial Enggan Bertani

Bupati Khawatir Generasi Milenial Enggan Bertani

Dompu (ekbisntb.com) – Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE bersama wakilnya, Syirajuddin, SH mengikuti panen raya padi secara virtual dengan Presiden Prabowo Subianto, Senin 7 April 2025 pagi. Presiden yang melakukan panen raya di kelompok tani Kabupaten Majalengka Jawa Barat, sementara Bupati Dompu bersama anggota Muspida di kelompok tani Saheko La Owo Kelurahan Montabaru, Kecamatan Woja.

Sebelum mengikuti kegiatan panen raya secara virtual bersama presiden yang diikuti oleh 15 Provinsi se Indonesia, Bupati Dompu bersama wakilnya dan Muspida Dompu lebih awal melakukan panen lahan padi seluas 4 ha milik M Amin Arsyad serta mencoba bajak sawah milik petani di depan lahan milik M Amin menggunakan hand traktor.

- Iklan -

Bupati Dompu, Bambang Firdaus mengungkapkan kekhawatirannya pada generasi muda yang enggan bertani. Sehingga pada akhirnya, lahan pertanian yang ada tidak ada lagi petaninya. Ini yang harus terus diedukasi pada generasi muda, untuk mengenal dan terlibat dalam pertanian. Saat ini, system pertanian telah modern. Mulai dari penyiapan lahan, pengolahan lahan, dan panen pun menggunakan system mekanisasi.

Dulu, untuk pengolahan lahan melibatkan orang banyak untuk mencangkulnya dan berkembang menggunakan bantuan ternak kerbau dan sapi. Kini cukup dengan mesin tractor. Begitu juga dengan masa panen, tidak lagi disabit dan dirontokakkan secara manual tenaga manusia, kini sudah ada combine harvester atau mesin panen padi. Selain tidak banyak libatkan orang, system mekanisasi mempermudah dan mempercepat pengolahan sawah dan panen padi.

“Dengan mekanisasi alat pertanian memperkecil lapangan kerja, tapi memudahkaan bagi petani untuk mendapatkan hasil pertanian. Semua ada plus minusnya. Tapi yang utama adalah bagaimana kita mendorong kesejahteraan petani, itu yang menjadi komitmen kita kedepan,” tegas Bambang.

Ketetapan pemerintah soal Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah Rp.6.500 per kg untuk gabah kering panen dan diserap petani akan terus dikawal pemerintah. Ketersediaan bibit, pupuk dan obat – obatan yang dibutuhkan petani. “Sehingga kesejahteraan petani bisa diwujudkan bersama,” harapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Syahrul Ramadhan, SP pada kesempatan yang sama menyampaikan, target luas tanam Kabupaten Dompu seluas 36.206 ha dengan luas sawah 25.445 ha. Target ini sudah terealisasi seluas 32.328 ha. Luas tanam yang sudah dipanen hingga saat ini seluas 21.725 ha dengan produktivitas gabah 101.624,93 ton atau setara beras 57.880,46 ton. Sementara konsumsi beras Masyarakat Dompu sebanyak 29.869,72 ton, sehingga produksi gabah Kabupaten Dompu mengalami surplus.

Perwakilan Bulog Cabang Bima yang hadir pada acara panen raya virtual ini juga langsung diberi kesempatan menyampaikan kemampuan menyerap gabah petani dan ketersediaan anggaran untuk menyerap gabah petani. Bulog langsung memastikan kesiapan menyerap berapapun gabah petani bekerjasama dengan TNI dan Polri. “Untuk pembayaran, kita bayar langsung ke petani via rekening (transfer) bank dengan harga Rp.6.500 per kg kering panen. Kita ndak bawa uang tunai (cash) untuk menghindari hal yang tidak diinginkan di lapangan,” jawab Dadang, perwakilan dari Bulog Cabang Bima.

Kabupaten Dompu menjadi daerah dengan penyerapan gabah tertinggi di NTB. Dari total serapan gabah petani oleh Bulog NTB sebanyak 56.831 ton, sebanyak 10 persen dari Bulog Bima dan 33 persen diantaranya dari Kabupaten Dompu. (ula)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut