spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBKota MataramLapak Kuliner ”Seafood” Loang Baloq akan Diseragamkan

Lapak Kuliner ”Seafood” Loang Baloq akan Diseragamkan

Mataram (Ekbis NTB) – Jumlah lapak kuliner hasil sumberdaya laut (seafood) di wilayah Loang Baloq, hingga Lingkar Selatan Kota Mataram makin menjamur. Keberadaan para pedagang kaki lima ini membutuhkan penataan. Agar tak terkesan kumuh, dan semakin semrawut yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan.

Pemerintah Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram sudah berencana melakukan penyiraman dan penataannya menjadi satu kawasan kampung wisata kuliner seafood. Lurah Tanjung Karang, H. Achmad Gunawan., S.IP di Mataram, Kamis 7 Maret 2024 kemarin mengemukakan, ia sudah membangun komunikasi dengan salah satu lembaga keuangan perbankan yang rencana akan membantu membranding lapak pedagang ikan bakar yang ada di wilayahnya melalui dana CSR.

- Iklan -

Sebagaimana diketahui, Loang Baloq dan wilayah Lingkar Selatan kini menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi masyarakat. Kawasan ini menawarkan pemandangan pantai yang cantik dan beragam aktivitas menarik lainnya. Loang Baloq sendiri menghadirkan pemandangan wisata Bahari yang indah, dan pemandangan laut yang memukau. Ditambah lagi destinasi wisata religi Makam Loang Baloq yang setiap hari ramai dikunjungi.

Ada juga kebun Binatang mini yang menawarkan hiburan keluarga. Dan kuliner ikan bakarnya menjadi salah satu daya tarik utama di kawasan Loang Baloq hingga Lingkar Selatan.  Ada berbagai sajian jenis ikan, seperti ikan langoan, baronang, kakap putih, kakap merah, dan ikan kembung, disajikan dengan cita rasa yang khas.

Lapak pedagang ikan bakar di loang baloq (Ekbis NTB/ist)

Selain ikan bakar, ada juga cumi bakar bumbu pedas manis dan pelecing kangkung atau beberok terong sebagai pilihan sayuran. Para pedagang di sini berusaha mempertahankan eksistensi dengan menghadirkan menu beragam dan bahan baku yang segar.

Dari waktu ke waktu, kawasan Loang Baloq dan Lingkar Selatan ini makin ramai dikunjungi. Apalagi sore hari, dan hari – hari libur. Pagi, siang, sore hingga malam, pengunjung dari berbagai penjuru ini datang menikmati susasananya, dan sekedar kulineran.

Melihat trend ini, Gunawan menegaskan pentingnya dilakukan penataan para pedagang kuliner seafood. “Rencananya kita akan seragamkan bangunannya, seragamkan warnanya, atau dibuat warna – warni supaya lapak-lapak ini semakin cantik dan menarik minat pengunjung. Kita buat branding,” ujarnya.

Lapak-lapak yang didirikan mepet di pinggir trotoar, ditambah tempat pembakaran ikan dilakukan di atas trotoar menurutnya akan ditertibkan. Sebagaimana konsepnya, para pedagang ikan bakar ini akan ditempatkan dalam satu kawasan. Kendaraan-kendaraan pengunjung tidak lagi diparkir sembarangan di pinggir jalan, agar tidak menumbulkan potensi macet.

“Saya akan komunikasi dengan pemilik lahan, supaya lahannya bisa dimanmfaatkan oleh pedagang. Di pinggir-pinggir trotoar ini kita akan mundurkan. Kita buat one shop system dalam satu kampung wisata kuliner. Sehingga semuanya tertata rapi,” katanya.

Untuk pedagang di pesisir panti, rencananya juga akan diseragamkan. Misalnya dengan menggunakan meja jualan yang sama. Dan dapat diangkat saat sedang tidak jualan. “Karena ada hak pengunjung yang ingin menikmati pantai harus juga dihargai. Sehingga property jualan tidak boleh menganggu juga,” ujarnya.

Rencana ini akan dilaksanakan tahun 2024 ini. Sisi kiri dan kanan pedagang ikan bakar akan ditata bertahap. (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini