26.5 C
Mataram
BerandaBerandaHiswana Migas NTB Luruskan Isu Dugaan Isi Tabung LPG 3 Kg Tidak...

Hiswana Migas NTB Luruskan Isu Dugaan Isi Tabung LPG 3 Kg Tidak Sesuai

Lombok (ekbisntb.com)- Sejumlah warga di Dusun Jerowaru Daye, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, mengeluhkan dugaan ketidaksesuaian isi tabung LPG 3 kilogram yang mereka beli di warung sekitar tempat tinggal. Selama dua hingga tiga bulan terakhir, warga merasa gas yang digunakan lebih cepat habis dari biasanya.
Salah satu warga, Syamsul Rizal, menyampaikan keresahan itu setelah beberapa kali mendapatkan tabung yang dinilai tidak terisi penuh. Keluhan serupa juga muncul dari sejumlah warga lain sehingga menimbulkan kekhawatiran di tingkat masyarakat.
Menanggapi keluhan tersebut, Ketua Hiswana Migas Provinsi NTB, Reza Nurdin, memberikan penjelasan untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut. Reza menegaskan bahwa masyarakat tidak bisa menjadikan indikator barometer alat kecil mirip jarum pengukur tekanan yang terpasang di sebagian tabung non-subsidi sebagai acuan untuk menilai berat atau isi LPG 3 kilogram.
“Tidak ada kaitannya barometer dengan berat isi tabung. Kalau berat itu ditimbang, sedangkan barometer itu mengukur tekanan gas di dalam tabung,” tegas Reza.
Menurutnya, anggapan bahwa barometer dapat menunjukkan isi tabung secara akurat adalah keliru dan berpotensi menimbulkan persepsi salah di masyarakat. Ia mengingatkan bahwa tekanan gas dalam tabung sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
“Tekanan yang muncul pada barometer itu bervariasi tiap daerah. Kalau cuaca dingin atau sedang hujan, kadang tabung sampai berkeringat. Itu karena perubahan suhu memengaruhi tekanan dalam tabung,” jelasnya.
Reza menerangkan bahwa LPG merupakan gas yang dicairkan (Liquefied Petroleum Gas) dan disimpan dalam tabung dengan tekanan tertentu. Perubahan suhu dapat membuat tekanan naik atau turun tanpa mengubah jumlah atau berat LPG yang ada.
“Jangan sampai masyarakat menyimpulkan isi berkurang hanya karena melihat indikator tekanan. Itu dua hal yang berbeda,” tambahnya.
Ia memastikan bahwa proses pengisian LPG di SPBE telah mengikuti standar yang ditetapkan Pertamina, termasuk pemeriksaan berat tabung kosong dan berat tabung setelah pengisian.
Hiswana Migas NTB juga mengimbau masyarakat untuk membeli LPG di pangkalan resmi, memeriksa segel Pertamina pada tutup tabung, dan menimbang tabung bila merasa ragu, karena berat adalah metode paling akurat untuk memastikan kesesuaian isi.
Reza menegaskan pihaknya juga siap menindaklanjuti laporan warga dan berkoordinasi dengan Pertamina serta pemerintah daerah bila ditemukan indikasi pelanggaran di tingkat pengecer.
“Kalau ada dugaan tabung kurang isi, masyarakat bisa lapor dengan membawa bukti tabung yang ditimbang. Kami terbuka untuk pengecekan bersama,” katanya.
Dengan penjelasan tersebut, Hiswana Migas berharap keresahan warga Jerowaru dapat terjawab dan masyarakat tidak lagi terpengaruh oleh kesimpulan yang tidak tepat terkait indikator tekanan pada tabung LPG.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut