Lombok (ekbisntb.com) – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gerbang NTB Emas (GNE) kembali ditunda. Awalnya, perumusan RUPS ini akan dilangsungkan pada bulan Juni 2024 ini. Namun, karena ada pergantian Pj Gubernur, diundur menjadi bulan Juli 2024.
Secara bersamaan, Inspektorat NTB melakukan audit pengelolaan keuangan PT GNE, salah satunya terkait penggelumbungan harga beli lahan proyek pembangunan rumah subsidi PT GNE yang ada di Lobar, sehingga RUPS ini kembali molor hingga menunggu proses audit selesai.
Selain itu, PT GNE juga diketahui melakukan pinjaman modal senilai Rp27 miliar dari beberapa bank, dan Rp5 miliar penyertaan modal dari Pemda untuk memperluas investasi. Namun, perluasan sektor bisnis ini diduga mengalami kerugian.
Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Wirajaya Kusuma mengatakan pihaknya perlu melakukan evaluasi terkait dengan penyebab kerugian PT GNE ini.
Ia juga membenarkan bahwa saat ini, Inspektorat NTB sedang melakukan audit terhadap PT GNE, sehingga terjadi pemunduran RUPS. Meski demikian, proses audit ini tidak mengganggu operasional PT GNE, apalagi telah ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PT GNE.
“Audit sambil berjalan. Kita jamin operasional tetap berjalan, jadi tidak ada gangguan terhadap operasional. Audit memang sudah harus dilaksanakan secara normative,” ujarnya.
Wirajaya menegaskan bahwa jajaran direksi PT GNE yang sebelumnya harus kooperatif dalam memberikan keterangan dan data ketika diperiksa oleh Inspektorat.
“Harus kooperatif, perusahaan ini kan pemerintah punya. Dia harus tanggung jawab meskipun mereka sudah berhenti priodisasi direksi, ketika diminta data, keterangan harus kooperatif. Mereka harus memberikan keterangan-keterangan, penjelasan-penjelasan terkait dengan tugas mereka menjadi direksi 5 tahun itu,” jelasnya. (era)