Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Dinas Kelautan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa, mencatat selama bulan Juni sebanyak 62.200 benih lobster (BL) keluar dari wilayah setempat dengan daerah tujuan Lombok Tengah (Loteng) jumlah tersebut pun diprediksi akan terus bertambah.
“Potensi BL kita sangat besar terutama di wilayah Labangka, sehingga kami memprediksi pengiriman BL ke luar daerah terus meningkat hingga akhir tahun mendatang,” kata Kadislutkan, Rahmat Hidayat, kepada Ekbis NTB, Minggu 6 Juli 2025.

Dayat melanjutkan, dari 62.200 BL itu nilai ekonomisnya mencapai Rp96. 400.000 dan diprediksi akan terus meningkat. Hanya saja, potensi besar itu belum sepenuhnya mampu dikelola pemerintah daerah karena tata niaga BL ini diatur pemerintah pusat.
“Hitung-hitangan kasar kita dalam setahun potensi pendapatan dari BL ini bisa miliaran rupiah mengingat dalam satu bulan saja nilainya bisa ratusan juta,” ucapnya.
Ia menyebutkan, nilai ekonomi yang tinggi mengakibatkan banyaknya aktivitas penangkapan BL secara ilegal. Bahkan ada dua wilayah yang ditemukan aktivitas penangkapan BL ilegal yakni di Kecamatan Lunyuk dan Labangka.
“Memang Lunyuk dan Labangka menjadi lokasi rawan penangkapan BL ilegal, karena memang di dua kecamatan tersebut BL nya sangat melimpah tetapi minim yang memiliki izin,” ujarnya.
Ia pun meyakinkan, pihaknya tetap akan intens turun melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk menekan kasus penangkapan BL secara ilegal. Terutama di wilayah rawan, karena dikhawatirkan menjadi polemik di masyarakat apalagi kelompok yang terbentuk ini belum mulai melakukan aktivitas.
“Kami tetap akan memberikan atensi khusus terhadap persoalan ini sehingga penangkapan BL secara ilegal ini bisa terus ditekan,” tambahnya.
Ia menambahkan, selain itu pihaknya juga akan melibatkan peran serta kelompok masyarakat untuk melakukan pengawasan (Pokmaswas) di wilayah perairan tersebut. “Meski kewenangan pengawasan laut sudah berada di provinsi, tetapi kami tetap akan melakukan pengawasan dengan menggandeng Pokmaswas,” tukasnya. (ils)