spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiFokus Pansel BUMD, Forum CSR "Mandek"

Fokus Pansel BUMD, Forum CSR “Mandek”

Lombok (ekbisntb.com) – Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan atau Forum CSR yang dibentuk Pemda Lombok Utara hingga kini masih vakum. Awalnya, pengurus Forum menargetkan salah satu program dukungan kepada Pemda dapat dieksekusi pada periode 100 99 kerja Bupati dan Wakil Bupati.

Ketua Forum CSR Kabupaten Lombok Utara, Lalu Kusnawan, Minggu (6/7), mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu komunikasi dari jajaran Pemda yang membawahi Forum. Ia tak membantah, pascapelantikan Pengurus Forum, tidak ada komunikasi lanjutan terkait program kerja dukungan kepada Pemda.

- Iklan -

“Jujur saja, kita sebenarnya kejar program 100 hari kerja pertama Pak Bupati dan Wakil Bupati. Saya sudah sempat hubungi jajaran di Pemda setelah Forum dilantik, tetapi tidak ada komunikasi lanjutan setelah itu,” ujar Kusnawan.

Untuk diketahui, Forum ini sendiri merupakan wadah baru sekaligus mitra strategis bagi Pemda Lombok Utara. Terlebih, penunjukan Kusnawan sebagai Ketua Forum, tampaknya akan menjamin dana-dana CSR akan terkontrol dan memberi kontribusi bagi pembangunan sosial dan lingkungan di daerah.

Keyakinan kepada Kusnawan sendiri cukup beralasan. Dalam dirinya tidak hanya melekat figur seorang General Manager Perhotelan di Gili Trawangan, tetapi juga menjadi Pengurus inti pada sejumlah asosiasi, baik Gili Hotels Association, PHRI KLU, maupun IHGMA NTB. Sehingga perusahaan jasa Pariwisata yang banyak beroperasi di KLU akan terbuka, baik untuk komunikasinya, lebih-lebih dana CSRnya.

Kus juga tidak menyangkal, pihaknya sudah menyiapkan salah satu program yang mendukung infrastruktur di daerah. Salah satunya, penambahan titik lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang ada di 3 Gili.

Program tersebut kata dia, awalnya disiapkan bertahap dimulai dari Gili Trawangan. Forum dalam hal ini sudah bersiap untuk menunjuk Kepala Dusun dan jajaran sebagai eksekutor program layaknya padat karya.

“Nanti kami yang beli alatnya, Pak Kadus dan warga yang pasang. Tapi rencana ini terpaksa kita tunda karena kita belum tahu SOP Forum seperti apa,” jelasnya.

Ia juga menyambung, bahwa Forum CSR meminta Pemda untuk lebih proaktif dan lebih serius. Pihaknya tidak ingin Forum CSR hanya sebagai lembaga pemanis pemerintah. Lebih dari itu, ia ingin membuktikan bahwa amanah yang diberikan Bupati, dapat berjalan sesuai harapan pemerintah dan masyarakat.

“Inisiatif program tetap dari Pemda. Selaku ‘orang baru’ yang ditunjuk sebagai mitra, Saya belum kenal itu ini, belum kenal aturan Forum. Jangan sampai kami salah langkah meskipun niat kami bagus,” tandasnya.

Terpisah, Asisten II Setda Lombok Utara, Ir. Hermanto, yang dikonfirmasi terkait keberlangsung forum tak menyangkal bahwa komunikasi dengan Ffrum masih stagnan. Pihaknya sendiri masih fokus untuk menggelar seleksi pada jajaran Direksi BUMD, PT. Tata Tunaq Berkah.

“Ya memang kita akan mengundang mereka dalam waktu dekat, karena saya masih fokus Pansel BUMD ini dulu. Setelah itu kami akan undang Forum,” ujar Hermanto.

Sekilas disebutkan Asisten II, penghimpunan dana penyaluran dana CSR dilakukan oleh forum melalui SOP yang sudah diatur oleh Pemda. Dana tersebut dipergunakan untuk mendukung banyak program yang disiapkan oleh Pemda kepada forum. Menyangkut banyak progam yang akan diberikan kepada forum, tentunya akan dibahas dan disepakati saat rapat dengan Forum.

“Karena kita baru pertama kali, jadi masih banyak yang perlu kita benahi. Untuk SOP forum, sudah disiapkan,” demikian Hermanto. (ari)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut