spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaSerapan Jagung Bulog Belum Berdampak pada Harga Jagung di Petani

Serapan Jagung Bulog Belum Berdampak pada Harga Jagung di Petani

Dompu (Ekbis NTB) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI telah menetapkan fleksibilitas harga jagung hingga Rp.5 ribu per kg untuk jagung kering kadar air (KA) 15 persen. Bulog langsung mengikuti keputusan Bapanas dalam menyerap jagung petani. Terbatasnya jagung yang diserap Bulog membuat harga jagung di tingkat petani masih jauh di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) terbaru.

Selain Bulog, PT Charoem Pokphand Indonesia (CPI) untuk gudang di Madapangga Bima juga menyerap jagung petani dengan harga sesuai surat fleksibilitas harga jagung yang diterbitkan Bapanas. Namun kapasitas gudang dan serapan yang terbatas membuat Bulog bersama CPI kewalahan, hingga memabatasi penyerapan jagung.

- Iklan -

Kondisi ini membuat petani dilematis dan menjual jagungnya ke gudang yang ada dengan harga jauh di bawah fleksibilitas harga dari Bapanas. Dari harga pembelian di 3 gudang besar Kecamatan Manggelewa, rata – rata menyerap jagung petani dengan harga Rp.4.200 per kg dengan KA maksimal 17 persen. Akibatnya, di lapangan petani harus rela melepas jagung pada harga Rp.3.800 hingga Rp.4 ribu per kg.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Syahrul Ramadhan, SP mengatakan, pemerintah tidak memiliki kontrol penuh untuk menekan swasta membeli jagung petani  sesuai fleksibilitas harga yang ditetapkan Bapanas. Pemerintah hanya bisa menekan Bulog dalam menyerap jagung sesuai keputusan Bapanas. “Sementara Bulog ada keterbatasan dalam menyerap jagung petani,” kata Syahrul Ramadhan.

Kendati demikian, Syahrul Ramadhan mengaku, hanya bisa menghimbau kepada para pengusaha swasta untuk bisa menyesuaikan diri dengan harga terbaru jagung. Juga melakukan pengawasan di lapangan agar para pengusaha tidak curang dalam timbangan. “Pengawasan ini yang perlu ditingkatkan di lapangan,” katanya.

Pimpinan Cabang Bulog Bima, Wilya Fatayani yang dihubungi terpisah, Minggu 5 Mei 2024 kemarin mengatakan, pihaknya masih konsisten dengan fleksibilitas harga jagung sesuai surat Bapanas RI dalam menyerap jagung petani. Hanya saja, kapasitas jagung yang diserap di CDC Kampasi Meci Dompu antara 120 – 150 ton per hari. “Kami di Perum Bulog melakukan penyerapan jagung sesuai harga fleksibilitas Bapanas. Saat ini masih berlangsung di CDC Dompu,” katanya.

Untuk jagung kering untuk dikomersialkan di gudang Dorotangga Kabupaten Dompu, kata Wilya, hingga saat ini masih full. Begitu juga dengan gudang di Bolo Kabupaten Bima, Minggu 5 Mei 2024 ini juga full. “Untuk gudang Jatiwangi di Kota Bima masih penyerapan,” jelasnya.

Terkait masih banyaknya pengusaha swasta yang menyerap jagung petani dengan harga jauh di bawah harga fleksibilitas dari Bapanas, Wilya mengaku, tidak memiliki kapasitas untuk mengomentarinya. “Kami tidak bisa memberikan tanggapan terkait hal tersebut,” ungkapnya. (ula)

Artikel Yang Relevan

Iklan








Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini