Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa, menyebutkan luas lahan potensial untuk budidaya udang mencapai 10. 500 hektare sementara yang sudah termanfaatkan hingga saat ini baru mencapai 3. 735 hektare.
“Masih cukup besar lahan potensial yang kita miliki, yang sudah termanfaatkan paling di angka 30 persen saja sisanya masih menjadi lahan tidur,” kata Kadis Lutkan Sumbawa, Rahmat Hidayat, kepada Ekbis NTB, Rabu 5 Maret 2025.

Dikatakannya, banyak lahan potensial belum dimanfaatkan karena untuk budidaya udang membutuhkan biaya yang cukup besar dan sifatnya masih tradisional. Potensi tersebut juga belum termasuk lokasi yang berada di daerah selatan yang dianggap sebelumnya belum menjanjikan.
“Karena keterbatasan modal, sehingga masih banyak lahan potensial yang belum bisa kita garap secara maksimal. Kami juga masih terus berupaya untuk mencari investor baru untuk melakukan penanaman modal di Sumbawa,” ucapnya.
Dia pun menyebutkan, salah satu lokasi yang menjadi unggulan budidaya udang yang cukup besar hanya berada di Kecamatan Labangka dan Plampang. Bahkan pernah di tahun 2022 produksi udang di Kecamatan Labangka mencapai 44, 5 79, 02 ton, kecamatan Plampang 26, 471. 73 ton dan di tahun 2023 mencapai 139.000 ton.
“Baru dua lokasi yang sudah tergarap maksimal untuk Budidaya, kalau untuk daerah lainnya masih minim dan kami akan terus mendorong agar terus dikembangkan,” ujarnya.
Dia pun meyakinkan, meski lahan potensial yang belum tergarap masih banyak, tetapi untuk produksi udang selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan di tahun 2017, 89. 918. 11 ton, tahun 2018 menjadi 112. 256. 83 ton di tahun 2019 126, 105. 93 ton di tahun 2020 130, 000. 00 ton.
“Tahun 2021 127, 000. 00 ton tahun 2022 135, 038. 00 ton dan tahun 2023 139, 201. 35 ton,” tambahnya. (ils)