Lombok (ekbisntb.com) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Mataram melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan takjil yang beredar selama bulan Ramadan 1446 Hijriah pada Rabu, 5 Maret 2025.
Titik lokasi pengambilan sampel berada di Jalan Majapahit, Jalan Airlangga, dan Jalan Panji Tilar. Di setiap titik, diambil puluhan sampel dari berbagai penjual.

Bersama Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Dinas Perdagangan Kota Mataram, BBPOM mengambil kurang lebih 50 sampel dari berbagai jenis takjil yang dijual di area tersebut.
Jenis sampel takjil yang diambil terdiri dari cakwe, bolu, pindang goreng, pisang ijo, kurma, sambal pastel, telur gulung, cilok, kerupuk, dan lain sebagainya.
Pengujian cepat dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi masyarakat saat berbuka puasa. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa seluruh sampel yang diambil memenuhi syarat dan aman untuk dikonsumsi.
“Kami mengambil kurang lebih 50 sampel, dan sedang dalam proses pengujian. Namun, jika dilihat secara langsung, kami tidak menemukan sampel yang terdeteksi mengandung bahan berbahaya,” jelas Kepala BBPOM, Yosef Dwi Irwan.
Dikatakan bahwa produk yang perlu diwaspadai adalah kerupuk terigu dan mi basah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk membeli produk kerupuk terigu yang sudah terdaftar di Dinas Kesehatan atau yang telah memiliki Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT).
BBPOM mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam memilih takjil dengan memastikan makanan yang dibeli berasal dari sumber terpercaya. Masyarakat juga diharapkan lebih waspada dan melaporkan jika menemukan indikasi penggunaan bahan berbahaya dalam makanan.
Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam pengawasan akan terus dilakukan selama bulan Ramadan. Hal ini sangat diharapkan guna menjaga kualitas takjil atau makanan yang beredar di pasaran agar aman dikonsumsi selama Ramadan. (hir)