spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiNTB Disarankan Bangun Pabrik Pakan

NTB Disarankan Bangun Pabrik Pakan

PRODUKSI jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen dari Januari hingga Desember 2024 diperkirakan sebesar 1,56 juta ton. Angka sementara ini mengalami penurunan sebesar 172,62 ribu ton atau 9,96 persen dibanding 2023 yang sebesar 1,73 juta ton.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin mengatakan, jika produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen yang sebanyak 1,56 juta ton tersebut dikonversikan ke jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen, maka produksi jagung di NTB sepanjang Januari hingga Desember 2024 diperkirakan sebesar 1,15 juta ton. Angka ini  mengalami penurunan sebesar 127,61 ribu ton (9,96 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 1,28 juta ton.

- Iklan -

Wahyudin mengatakan, NTB adalah salah satu provinsi penghasil jagung terbesar nasional. Karena itu ia memandang NTB perlu memiliki pabrik pakan ternak, karena bahan bakunya melimpah. Terlebih di daerah ini banyak konsumen pakan ternak yang membutuhkan pakan industri.

“Jagung banyak, ikan banyak, namun memang ada komponen yang harus didatangkan dari luar daerah. Kalau kita punya pakan ternak sendiri, itu lebih bagus untuk menghidupi penernak unggas, misalnya ayam petelur atau pedaging. Pabrik pakan ada di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, padahal ada sekitar 6 pengumpul jagung di NTB. Pas kalau kita bikin pabrik pakan ternak di sini,” saran Wahyudin saat menyampaikan berita resmi statistik di kantornya akhir pekan kemarin.

Ia mengatakan, potensi luas panen jagung pipilan pada Oktober-Desember 2024 diperkirakan sekitar 27,99 ribu hektare. Dengan demikian, total luas panen jagung pipilan pada 2024 diperkirakan sebesar 173,19 ribu hektare atau mengalami penurunan sebesar 5,84 ribu hektare (3,26 persen) dibanding 2023 yang sebesar 179,03 ribu hektare.

Puncak panen jagung pipilan pada 2024 terjadi di bulan April, dengan luas panen sebesar 40,23 ribu hektare. Sementara puncak panen pada 2023 terjadi di bulan Maret, dengan luas panen sebesar 41,98 ribu hektare.

Luas panen jagung hasil Survei KSA Jagung terdiri dari tiga jenis panen yaitu panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan. Luas panen jagung hijauan sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai sekitar 2,86 ribu hektare atau 1,85 persen dari total luas panen jagung. Sementara luas panen muda pada periode yang sama mencapai 6,82 ribu hektare atau 4,40 persen dari total luas panen jagung, 93,75 persen sisanya adalah luas panen pipilan sebesar 145,21 ribu hektare.

Luas panen jagung. Jagung kita banyak ditanam di lahan negara atau di hutan lindung, terutama di sumbawa. Sehingga belum bisa hita hitung total, kalau kita hitung nanti dianggap legal. Kita ga bisa hitung karena ilegal. Kalau kita lihat data dari teman2 hamoir 2 juta ton produksi jagung kita.

Terkait dengan saran BPS NTB, Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi mengatakan, dengan bahan baku jagung yang melimpah setiap tahun, memang sudah waktunya Provinsi NTB memiliki pabrik pakan sendiri. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan bisa melakukan intervensi untuk membangun pabrik pakan di daerah ini.

“Indusatri pakan harus kita upayakan bagaimanpun caranya. Dengan fakta ini, Bulog atau BUMN diharapkan hadir membangun pabrik pakan di sini. Bulog saja kemarin menghadirkan RMU (Rice Milling Unit) modern. Bila perlu Bulog menghadirkan pabrik pakan. Bukan hanya membuat Selo, namun membuat pakan untuk kebutuhan nasional di wilayah timur,” kata Lalu Gita.(ris)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut