spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaMengenang Enam Tahun Gempa Lombok, SIAP SIAGA Rilis Buku “Berdamai Dengan Bencana”

Mengenang Enam Tahun Gempa Lombok, SIAP SIAGA Rilis Buku “Berdamai Dengan Bencana”

Lombok (ekbisntb.com) – Enam tahun sudah gempa berkekuatan Magnitudo 7.0 mengguncang Lombok pada tahun 2018. Dalam upaya memperingati gempa yang masih membawa trauma ini, SIAP SIAGA bersama forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) NTB meluncurkan buku berjudul Berdamai Dengan Bencana.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Drs. H. Lalu. Gita Ariadi.,M.Si menyambut baik peluncuran buku ini, menurutnya dengan diterbitkan buku ini, dapat membantu masyarakat berdamai dengan bencana sehingga mengurangi rasa trauma yang masih dirasakan oleh sebagian orang.

- Iklan -

“Berdamai dari bencana merupakan upaya kita untuk melawan lupa. Bukan untuk mengawetkan rasa traumatis,” ujarnya pada acara peluncuran buku Berdamai Dengan Bencana yang diselenggarakan di Lombok Raya, Senin, 5 Agustus 2024 di Mataram.

NTB merupakan daerah ring of fire atau daerah rawan bencana, sehingga, masyarakat perlu untuk mengetahui antisipasi dini serta penanganan ketika terjadi bencana. Oleh karenanya, buku ini diterbitkan untu mengedukasi masyarakat perihal bagaimana langkah yang harus dilakukan saat sebelum dan pasca bencana.

Untuk terus mengenang gempa Lombok enam tahun lalu, mantan Pj Gubernur NTB ini mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada BNPB dan lembaga terkait untuk membangun museum gempa. Seperti halnya dengan museum tsunami yang ada di Aceh, NTB ingin adanya museum gempa untuk mengingat peristiwa tersebut, sekaligus sebagai destinasi wisata.

“Bila perlu ada museum gempa, di Aceh ada museum tsunami untuk mengingatkan peristiwa itu. Sambil terus kita waspada dan bisa juga menjadi destinasi pariwisata,” terangnya.

Pihaknya mengatakan telah menyiapkan lokasi untuk pembangunan museum gempa ini, yang mana daerah tersebut merupakan pusat gempa Lombok 2018 yakni Lombok Timur dan Lombok Utara.

Selain membangun museum, diharapkan juga setiap tanggal 5 Agustus, dilakukan gladi terkait bagaimana penanganan pasca gempa.

Pun saat ini, NTB telah memiliki early warning system atau sistem peringatan dini bencana, namun, ia mengatakan SDM daerah perlu mengetahui bagaimana cara mengoperasikan alat tersebut.

“Early warning system propertinya ada, bagaimana SDM nya mengoperasikan alatnya tetap dalam keadaan siaga atau tidak, ini perlu kita ketahui dan diminta bersurat untuk BNPB untuk menyiapkan surat terkait dengan museum atau gladi tersebut,” tutupnya.

Hal serupa disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi, ia mengatakan bahwa adanya buku ini untuk memperingati masyarakat agar selalu waspada terhadap bencana. Apalagi daerah NTB termasuk dalam ring of fire.

Menurutnya, buku ini bisa menjadi dokumen dan bahan edukasi kebencanaan di NTB. Selain itu penting untuk kembali mencatat dan mendokumentasikan berbagai pengalaman berharga yang dihadapi NTB dalam 6 tahun terakhir. (era)

Artikel Yang Relevan

Iklan




Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut