spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok Timur‘’Travel Mart" Dinilai Kurang Efektif Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

‘’Travel Mart” Dinilai Kurang Efektif Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Lombok (ekbisntb.com) – Kegiatan travel mart yang sudah berulang kali digelar dinilai tidaklah terlalu efektif untuk mendatangkan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara ke Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Beberapa kali digelar travel mart dengan mendatangkan para buyers dari berbagai negara, kegiatan itu membuat pelaku wisata di Kabupaten Lotim hanya sebagai penonton.

Demkian disampaikan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lotim, Yogi Islandta menjawab Ekbis NTB via ponselnya,  Selasa 4 Februari 2025.

- Iklan -

Berdasarkan pengalaman pelaksanaan Rinjani Travel Mart di Sembalun katanya tidak terlihat nyata hasilnya. Untuk gelaran travel Mart yang bakal digelar tanggal 10 sampai dengan 12 Februari 2025 mendatang ini BPPD Lotim tidak dilibatkan.  Kegiatan Travel Mart selama ini dipusatkan di Mataram. Lotim hanya sebagai sasaran kunjungan.

Terlepas dari dilibatkan atau tidak, namun berdasarkan fakta yang dilihat BPPD secara prinsip Travel Mart hanya merupakan agenda industri wisata. BPPD Lotim ini kurang sepakat dengan konsep Travel Mart yang ada sekarang ini.

Dampak dari kerjasama yang katanya berdampak miliaran rupiah itu dinilai hanya klaim. Tidak terlihat fakta nyatanya.

Travel Mart dengan konsep jadul itu dinilai kurang tepat. Semestinya yang dilakukan travel mart virtual secara digital dengan menghadirkan flatform digital yang bisa melejitkan tingkat kunjungan. Travel Mart manual dianggap tak terlalu berdampak signifikan.

Travel Mart secara digital jelas jauh lebih murah. Pasalnya akan menghadirkan orang dari sebagai negara. Dipersiapkan hanya pertemuan virtual dengan dihadiri pelaku wisata yang bersinggungan langsung dengan tenaskais jual beli paket wisata yang tersedia.

Fakta Rinjani Travel Mart (RTM) yang sudah digelar tahun 2023 lalu ditambahkan Yogi selama ini hanya sebagian kecil yang menjual Lotim. Pada gelaran travel mart kali ini juga diyakini tidak akan banyak menjual Lotim. Pasalnya, belum ada persiapan apa saja yang harus dijual ke buyers, karena yang memiliki produk jualan adalah BPPD. “Apa yang mau dijual, sementara kami tidak dilibatkan,” imbuhnya.

Menurut Yogi, sudah tidak relevan menggelar kegiatan travel mart dengan segmen pasar manual. Sembalun dan Rinjani sudah sangat terkenal dan terbilang merupakan ‘’artis’’ dunia, sehingga Rinjani sebenarnya tak semestinya digelar  ’travel mart seperti ini.

Kegiatan travel mart itu hanya akan menguntungkan daerah lain. Travel mart manual ini juga tidak jelas tolok ukurnya. Berbeda dengan yang digelar secara virtual bisa dipantau datanya secara riil time. Terpantau transaksi langsung dan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh pelaku wisata yang ada di Lotim.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lotim Widayat menyakini dengan travel mart ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Tahun 2025 ini dtarget angka kunjungan wisman 100 ribu orang dari data sebelumnya wisman 46 ribu kunjungan. (rus)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut