Balikpapan (ekbisntb.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama Oktober menggandeng sejumlah institusi yang bergerak di industri jasa keuangan, melakukan edukasi tentang produk jasa keuangan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusi keuangan sekaligus mencegah judi online.
“Edukasi yang dilakukan seperti melalui pameran, seminar, dan bincang santai, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya inklusi keuangan agar jangan sampai mereka terjerat judi online,” kata Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Muhammad Ismail Riyadi di Balikpapan, Jumat.
Edukasi inklusi keuangan melalui berbagai pola tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan uang, sehingga tidak digunakan untuk hal-hal yang bersifat janji atau hayal seperti judi online.
Ia juga menargetkan inklusi keuangan di akhir 2024 ini bisa mencapai 90 persen, salah satu cara yang ditempuh untuk mempercepat tercapainya target ini adalah dengan menggelar Financial Expo (Fin Expo) 2024 di Balikpapan Super Blok (BSB) selama empat hari pada Kamis-Minggu, 3-6 Oktober 2024.
“Bahkan lebih jauh, pemerintah pun menargetkan inklusi keuangan mencapai 98 persen pada 2045 atau bertepatan pada 100 tahun Indonesia merdeka,” kata Riyadi.
Secara sederhana, lanjut ia, inklusi keuangan adalah kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan keuangan formal di mana pun mereka berada.
“Inklusi keuangan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produk dan layanan keuangan yang tepat waktu, aman, dan terjangkau,” katanya.
Satu wujud inklusi keuangan adalah keberadaan anjungan tunai mandiri (ATM) yang mudah ditemukan di mana-mana, termasuk di desa-desa, karena dengan ATM masyarakat dapat melayani diri sendiri dalam beberapa urusan keuangan, seperti setor-tarik tunai, transfer, dan lainnya.
Sementara Fin Expo 2024 di Balikpapan Super Blok ini dibuka Ismail Riyadi bersama sejumlah pejabat perbankan di Tanah Air sehari sebelumnya, sekaligus membuka pameran dan diskusi yang berlangsung hingga Minggu, 5 Oktober. (ant)