KETUA Fraksi PKS DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat, SIP., menyambut baik rencana kerjasama Pemkot Mataram dengan Angkasa Pura, dalam mengelola bekas Bandara Selaparang. ‘’Saya kira ini kabar yang bagus. Perlu kita lebih aktif menjemput peluang. Karena memang eks Bandara ini kita suarakan jauh sebelumnya untuk bagaimana kemudian Pemkot bisa memanfaatkan dan mendayagunakannya,’’ ujarnya kepada Ekbis NTB di sela menghadiri kegiatan Bimtek di Mataram, Selasa 3 September 2024.
Dewan, lanjut Ismul, berharap dengan pemanfaatan bekas Bandara Selaparang oleh Pemkot Mataram bagaimana kemudian peluang ekonomi betul-betul bisa digunakan dan mengembangkan potensi lokal. ‘’Jadi ketika berbicara di situ pusat ekonomi kuliner, jangan sampai kemudian produk lokal kita tertinggal,’’ katanya.
Kerjasama pemanfaatan bekas Bandara Selaparang, kata anggota dewan dari daerah pemilihan Selaparang ini, merupakan kesempatan untuk bisa merangkul potensi-potensi kuliner Kota Mataram untuk ada di satu tempat. ‘’Eks Bandara kan bisa kita bilang rest area antar kota. Dimana orang memang diajak mampir di rest area kuliner produk Kota Mataram,’’ imbuhnya.
Jangan sampai, pusat kuliner di bekas bandara Selaparang nantinya justru diwarnai oleh produk-produk yang banyak ditemukan di toko swalayan. ‘’Tapi betul-betul orang yang hadir di kota ini di samping memang kita suguhkan visualisasi yang bagus, juga rasa. Bahwa apa yang mereka makan, kulineran itu memang produk lokal. Selain makan, mereka juga bisa menjadikan itu sebagai oleh-oleh,’’ terang Ismul.
Anggota dewan tiga periode ini menegaskan bahwa peluang ini harus dimanfaatkan oleh Pemkot Mataram. Tidak sekedar menyediakan tempat, tapi justru yang memanfaatkannya kalangan pengusaha menengah. Ismul berharap Pemkot Mataram menjadi bapak ekonomi bagi warga.
Dia menyayangkan event MotoGP yang tinggal menghitung hari, justru belum dimanfaatkan oleh Pemkot Mataram. ‘’Kita masih suka berdebat dengan sesuatu yang misalnya mengadakan kemarin, ada kekurangan, kenapa kita tidak bicarakan apa nilai plus dari MotoGP. Kemudian apa yang bisa yang bisa jemput peluang,’’ jelasnya.
Terlebih kalau berbicara bekas Bandara Selaparang, sebetulnya berbicara Kelurahan Rembiga. ‘’Sudah nampak ndak produk warga Rembiga dari kuliner sate. Jangan hanya satu yang Nampak, terus sudah selesai. Padahal potensi itu banyak,’’ demikian Ismul.
Seharusnya, lapak sate Rembiga berjejeran seperti lapak sate Bulayak di Narmada. ‘’Itu kira-kira yang seharusnya menjadi pemikiran kita bersama. Eks Bandara dan Rembiga,’’ pungkasnya. (fit)