spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok BaratPercepat Penyelesaian Bendungan Meninting, BWS NT I Gunakan Laser Pemindah Awan hingga...

Percepat Penyelesaian Bendungan Meninting, BWS NT I Gunakan Laser Pemindah Awan hingga Blower

Lombok (ekbisntb.com) – Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I terus mengebut penyelesaian Bendungan Meninting, di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Sebab bendungan ini masuk dalam daftar 13 bendungan di Indonesia yang akan diresmikan tahun 2024 ini.

Bendungan Meninting juga disebut-sebut akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai kado jelang berakhir pemerintahannya. Kendati demikian, penyelesaian fisik Bendungan Meninting tidak semudah yang direncanakan. Tantangan yang dihadapi adalah cuaca (curah hujan), dan jenis tanahnya yang tidak biasa.

- Iklan -

Kepala BWS Nusa Tenggara I, Tampang, ST.,MT menjelaskan, tantangan penyelesaian badan bendungan Meninting sepanjang 400 meter, lebar 400 meter dan tinggi 74 meter adalah cuaca yang tidak menentu. Meskipun sedang musim kemarau, masih terjadi hujan sehingga mengakibatkan molornya mengerjaan badan bendungan.

Tantangan kedua adalah kondisi tanah yang mengandung mineral kaolin lebih dari 60 persen. Tanah yang mengandung mineral kaolin adalah jenis tanah liat khusus yang memiliki kandungan mineral kaolinit yang cukup tinggi. Kaolinit ini memberikan karakteristik unik pada tanah tersebut, membuatnya berbeda dari jenis tanah liat lainnya.

“Sehingga ketika terjadi hujan, sangat susah untuk dikeringkan,” kata Tampang, Jumat,4 Agustus 2024 di kantornya.

Pada proses membangun badan bendungan, Tampang menjelaskan secara teknis, tanah yang dugunakan terlebih dahulu harus dikeringkan. Jika terjadi hujan dan menunggu proses pengeringan secara alami, menurutnya akan memakan waktu lama.

Sehingga salah satu upaya yang dilakukan adalah mengerahkan blower yang bisa menghasilkan panas 160 derajad celcius untuk mengeringkan tanah yang akan digunakan untuk menyelesaikan badan bendungan Meninting.

“Untuk mengoperasikan blower ini, kami menggunakan tabung gas besar. Kami gunakan enam blower saat ini sedang uji coba untuk memaksimalkan pengeringan tanah, sambil di blower sambil dibolak balik tanahnya menggunakan alat berat. Supaya keringnya merata. Kalau efektif, kita akan membeli blower lebih banyak lagi,” katanya.

Selain itu, menurut Tampang, BWS juga berupaya melakukan rekayasa cuaca menggunakan teknologi laser untuk menggeser awan agar tidak menumpuk dan terjadi hujan di kawasan Bendungan Meninting.

“Kita kerahkan laser juga untuk menggeser awan-awan diatas kawasan Bendungan Meninting, supaya tidak hujannya jatuh dikawasan Bendungan Meninting. Mengantisipasi supaya tidak hujan dan tanah yang diambil untuk membangun badan bendungan tidak basah lagi,” tambahnya.

Tampang menambahkan, tanah yang digunakan diambil dari area tampungan air Bendungan Meninting. Tanah ini harus dipastikan tingkat kekeringannya sebelum digunakan untuk memaksimalkan proses pemadatan.

“Proses pemadatan tanah di badan bendungan juga harus dilakukan berkali kali. Dan dipastikan tidak terjadi kebocoran atau rembesan walaupun setetes,” jelas Tampang.

Ia mengharapkan, dengan upaya-upaya tidak bias aini, diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian pembangunan Bendungan Meninting. Dan dapat diresmikan tahun 2024 ini.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut