Lombok (ekbisntb.com) – Pada November 2024 terjadi inflasi tahun ke tahun (y-on-y) Provinsi NTB sebesar 1,46 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,55. Angka tersebut di bawah target pemerintah yang menetapkan target inflasi Indonesia sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen atau dengan rentang 1,5 – 3,5 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Wahyudin mengatakan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yang paling besar yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,87 persen.
Kemudian inflasi dipengaruhi oleh kelompok pendidikan sebesar 3,82 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,99 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,87 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,84 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,25 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,15 persen.
Selanjutnya inflasi didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,94 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,63 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,60 persen.
Ia mengatakan, seluruh wilayah kabupaten/kota IHK di Provinsi NTB mengalami inflasi (m-to-m) pada bulan November 2024 seperti Kota Mataram dengan angka inflasi m-to-m sebesar 0,58 persen dan inflasi y-on-y sebesar 1,82 persen.
Selanjutnya, Kabupaten Sumbawa dengan inflasi m-to-m sebesar 0,58 persen dan inflasi y-on-y sebesar 0,64 persen. Terakhir inflasi Kota Bima dengan inflasi m-to-m sebesar 0,43 dan inflasi y-o-y sebesar 2,5 persen.
Menurut Wahyudin, target inflasi 2,5 persen plus minus 1 persen tak hanya berlaku di tahun 2024 ini saja, namun akan terus berlanjut di tahun 2025 sesuai dengan pemaparan Kepala Bank Indonesia Perry Warjio dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang berlangsung secara hibrid Jumat 29 November 2024 lalu.
“Di Jumat malam kemarin, kita hadir di Bank Indonesia untuk ikuti high level meeting BI, target inflasi 2025 masih sama dengan 2024. Target pertumbuhan ekonominya 5-6 persen. Kita berharap TPID mampu menjaga inflasi hingga akhir tahun dalam target yang telah ditetapkan,” tutup Wahyudin. (ris)