Sumbawa Besar ekbisntb.com)- Dusun Tanjung Bila merupakan salah satu dusun yang berada di desa Labuhan Kuris, Kecamatan Lape, untuk menuju ke dusun tersebut pun sangat sulit dijangkau terlebih ketika air laut sedang.
Pantauan lapangan menggambarkan, jalan menuju dusun wilayah pesisir tersebut masih dalam bentuk tanah, dan belum diaspal. Selain itu kondisinya juga rusak berat, berlubang dan sebagiannya berbentuk kubangan.
“Kondisi jalan yang rusak ini sangar menyulitkan warga baik untuk mobilisasi hasil perikanan pertanian, anak-anak yang sekolah Kecamatan Lape termasuk biaya transportasi yang tinggi,” kata Kepala Dusun Tanjung Bila Syamsuddin kepada wartawan, Kemarin.
Dilanjutkan Syamsuddin, Kondisi jalan buruk ini sudah lama dinikmati masyarakatnya. Pihaknya juga sudah seringkali diusulkan baik melalui Musrembang maupun penyampaian asprasi kepada wakil rakyat di DPRD namun hingga saat ini belum ada penanganan yang maksimal.
“Aspal hanya sampai lokasi tambak di Labuhan Kuris. Untuk sambungannya menuju Tanjung Bila, belum diaspal dan rusak berat sepanjang 2 kilometer,” ujarnya.
Dirinya pun mengaku sudah menanyakan alasan tidak dituntaskan pengaspalan sampai ke Tanjung Bila. Namun jawaban dari dinas terkait, anggaran yang dimiliki saat ini sangat terbatas.
“Kami berharap ada kelanjutan hotmix jalan ke Tanjung Bila dan bisa menjadi perhatian dan diprioritaskan pemerintah daerah untuk direalisasikan pada tahun 2025 mendatang,” tambahnya.
Kondisi jalan rusak juga dirasakan guru yang mengajar di sekolah tersebut. Bahkan para guru sering terlambat sampai ke sekolah karena jalan juga tertutup ketika air laut pasang sehingga para tenaga pendidik berharap agar jalan tersebut bisa segera ditangani.
“Kami menunggu surut dulu, baru bisa kami lewat. Kadang kami sampai di sekolah sudah jam 9 atau 10,” ujar Joko Samudro dan Ernawati—dua guru SDN Tanjung Bila.
Sebelumnya, Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah saat rapat paripurna DPRD Sumbawa beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa bahwa jalan persimpangan Langam – Pungkit (ruas Kabuyit – Pungkit), dan Labuan Kuris – Labuan Terata, akan diusulkan pengerjaannya pada tahun 2025 baik melalui APBD maupun DAK. (ils)
