spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaOptimalkan Kantong Air

Optimalkan Kantong Air

ASISTEN II (Perekonomian dan Pembangunan) Setda Provinsi NTB, Dr. H. Fathul Gani, M.Si., mengatakan perlu adanya kesadaran untuk tidak menghambur-hamburkan penggunaan air, khususnya oleh petani. Hal ini bertujuan ketika kemarau panjang datang, petani tidak susah mencari sumber mata air, sehingga saat musim kemarau, petani tetap melakukan penanaman padi.

- Iklan -

Apalagi mengingat adanya prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) jika musim panas tahun ini akan lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, sehingga konsumsi air harus digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Adapun untuk mengantisipasi kekurangan air, mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB ini mengatakan pihaknya sedang berusaha supaya kantong-kantong pengisian air dapat terisi secara optimal pada musim hujan kemarin.

“Kita melakukan langkah-langkah dengan BWS yang bagaimana supaya bendungan yang ada bisa terisi optimal. Artinya betul-betul pemanfaatan air digunakan sesuai peruntukannya, tidak dihambur-hamburkan,” katanya pada Sabtu, 1 Juni 2024.

Selain itu, ujarnya, perlu adanya perbaikan saluran irigasi pertanian, baik itu saluran primer, sekunder, dan tersier.

Adapun sebagai daerah lumbung pangan nasional, NTB mendapat jatah pompanisasi dari Kementerian Pertanian sebanyak 5.102 pompa yang bisa dimaksimalkan ketika musim kemarau, selain pompanisasi, NTB juga mendapat bantuan dana irigasi perpompaan kepada 251 kelompok tani.

“Tahun ini kita tetap optimis bahwa NTB sebagai lumbung pangan nasional, target 1,32 juta ton gabah itu bisa terpenuhi, kalau kita ekuivalenkan sekitar 900 ribu ton padi bisa terpenuhi dari NTB,” lanjutnya.

Pun dengan adanya pompanisasi, irigasi perpompaan, dan kebutuhan air di bendungan dan waduk tercukupi, NTB bisa melakukan penanaman padi sampai dengan tiga sampai empat kali setahun. Sehingga kebutuhan pangan baik daerah dan nasional tetap terpenuhi.

“Artinya kalau sudah pompanisasi berhasil, sawah-sawah produktif kita yang terairi saluran irigasi yang tadinya menanam padi satu, dua bahkan sawah kelas satu itu bisa penanaman sampai tiga, empat kali,” tandasnya. (era)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini