SELAMA bulan Ramadan hingga saat Lebaran 1446 H/2025 M, permintaan bahan pokok (bapok) biasanya semakin meningkat. Meningkatnya permintaan bapok berpotensi diikuti oleh naikknya harga-harga barang di pasar.
Untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok tersebut, diperlukan intervensi pemerintah. Salah satunya melalui kegiatan pasar murah di banyak lokasi.

Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB Megawati Lestari mengatakan, bazar pasar murah dibutuhkan untuk meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap barang-barang kebutuhan pokok. Selain tentunya mengurangi beban biaya hidup masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kami minta OPD terkait agar memperbanyak bazar pasar murah pada saat Ramadan hingga menjelang Lebaran Idul Fitri. Jadi Dinas Perdagangan dan lainnya harus hadir di seluruh wilayah, sampai ke pelosok-pelosok, jangan hanya tersentral di satu titik kota saja,” kata Megawati Lestari, akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan, OPD terkait harus memastikan sejumlah bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, ayam, daging, telur hingga bumbu dapur agar tidak bergejolak selama Ramadan. Karena itu pengawasan terhadap distribusi logistik juga harus tetap dimaksimalkan.
Politisi Partai Golkar ini menilai ada sejumlah bahan pokok yang stoknya bergantung dari kelancaran distribusi luar daerah seperti minyak goreng, gula, susu dan beberapa komoditas lainnya. Sehingga diharapkan pasokannya tetap berjalan lancar untuk menghindari gejolak harga.
Berdasarkan harga perkembangan harga rata-rata yang dipublikasikan oleh Dinas Perdagangan Provinsi NTB per tanggal 27 Februari 2025 terlihat harga beras medium antara Rp13.000-Rp15.000 per kg tergantung merek.
Kemudian beras premium antara Rp14.000 – Rp16.250 per kg tergantung merek. Cabai merah keriting Rp67.000, cabai merah besar sekitar Rp68.000, cabai rawit merah kembali naik di angka Rp94.000 per kg.
Gula pasir curah Rp16.000, gula pasir kemasan premium Rp18.800 per kg, minyak goreng curah Rp17.200 per liter, minyak goreng premium Rp21.000 per liter, dan minyak kita Rp17.500 per liter.
Kemudian daging ayam ras Rp40.500 per kg, daging sapi antara Rp114.000 – 120.500 per kg serta telur ayam ras 30.900 per kg.(ris)