spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBKota MataramPemkot Mataram Perlu Siapkan Angkutan Publik

Pemkot Mataram Perlu Siapkan Angkutan Publik

Lombok (ekbisntb.com) – Pemerintah Kota Mataram semestinya mulai memikirkan untuk menyiapkan angkutan publik.  Tujuan memberikan pilihan bagi warga mengakses transportasi serta mengurangi potensi penggunaan kendaraan pribadi guna mengantisipasi kemacetan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin ditemui pada akhir pekan kemarin menerangkan, uji coba penggunaan transportasi publik telah dimulai di tahun 2024 dengan memanfaatkan bemo kuning untuk mengangkut siswa-siswi. Sejumlah tujuh unit kendaraan angkutan kota melayani di beberapa rute. Animo penggunaan angkutan publik cukup tinggi, sehingga dilakukan penambahan armada untuk melayani pelajar. “Ternyata animo masyarakat sangat tinggi dan sopir bemo merasa terbantu dengan program pemerintah, sehingga di alokasikan lagi anggaran di tahun 2025,” terangnya.

- Iklan -

Selain penggunaan angkot, juga telah dibuat grand desain untuk angkutan publik menggunakan bus medium. Pihaknya telah melobi ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk mencari sumber pembiayaan, tetapi kebijakannya sampai tahun 2027 belum ada program. Zulkarwin mengharapkan, pemerintah pusat menyediakan angkutan publik untuk menyambut Provinsi NTB sebagai tuan rumah pekan olahraga nasional. “Kemungkinan di tahun 2027 bisa ada anggaran untuk menyambut PON di NTB,” harapnya.

Konsep angkutan publik akan diuji di dua trayek di Kota Mataram yakni, trayek A melewati tengah kota melewati Universitas Mataram. Trayek B melewati kawasan bisnis cakranegara.

Mantan Camat Selaparang menegaskan, penggunaan dua trayek ini guna mengurai kemacetan pada jam sibuk, sehingga diharapkan pada program ini adalah merangkul bemo kuning sebagai angkutan feeder. Upaya menghadirkan angkutan publik dinilai sebagai sebuah kewajiban pemerintah daerah. Meskipun skenario disiapkan adalah menyediakan enam trayek yang melayani warga dari seluruh rute. “Secara aksesibility sebenarnya memungkinkan disediakan angkutan publik menggunakan bus medium,” terangnya.

Perihal halte yang telah dibangun tetapi dibongkar oleh pemerintah padahal telah menelan anggaran puluhan bahkan ratusan juta? Ia tidak memungkiri bahwa halte dibangun karena ada 30 bus kotama untuk melayani masyarakat. Halte itu dibangun dari APBN, APBD Provinsi NTB dan APBD Kota Mataram. Halte yang rusak telah dibongkar tetapi sebagian dipertahankan dengan tujuan angkutan publik yang dirancang dan halte tersedia. (cem)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut