Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa, mengklaim tren inflasi dalam kurun waktu bulan Juli hingga Agustus masih dalam kategori normal meski setiap bulannya terjadi peningkatan dengan kisaran 0,01 persen.
“Di bulan Juli angka inflasi kita berada di angka 0, 95 persen dan di bulan Agustus naik menjadi 1,14 persen atau mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen, ” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo, Selasa 1 Oktober 2024.
Meski terjadi kenaikan lanjut nya, namun angka tersebut masih normal sehingga tidak mengalami gejolak di masyarakat. Apalagi selama ini Sumbawa dianggap masih sangat terjaga untuk inflasinya dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya.
“Kalau terjadi kenaikan paling di angka nol koma sekian persen, itu dianggap masih sangat normal jika kenaikannya mencapai 2 persen atau lebih baru menjadi persoalan, ” ucapnya.
Doktor Budi pun meyakinkan, penyumbang inflasi masih didominasi kebutuhan jenis holtikultura termasuk makanan dan minuman. Meski nilainya kecil-kecil tetapi menjadi penyumbang terbesar, ” tambahnya.
Doktor Budi pun meminta kepada sejumlah pihak untuk memberikan atensi khusus dalam pengendalian inflasi daerah. Pertama yakni memastikan pasokan tetap tersedia termasuk juga produksi bahan pangan yang menjadi bahan pokok masyarakat.
Kedua, memastikan keterjangkauan harga dengan melakukan intervensi gerakan pangan murah bagi daerah rawan pangan atau terindikasi potensi itu. Ketiga, aksesibilitas distribusi menjadi fokus yang harus diperhatikan baik itu pangan, maupun hasil kelautan, perikanan, dan pertanian.
“Terakhir yakni menjalin komunikasi yang efektif dengan semua pihak, mulai dari Bulog, penyedia, pasar, termasuk pegerakan keuangan dalam rangka memastikan semua harus betul-betul terkendali, ” tambahnya.
Ia menambahkan, yang menjadi fokus dalam mengantisipasi nanti yakni di bulan Desember terutama jelang natal dan tahun baru. Budi mengingatkan dua bulan tersebut harus betul-batul melakukan startegi dalam pengedalian inflasi daerah.
“Perlu upaya bersama menjaga stabilitas pasokan dan keterjangkauan harga untuk kesejahteraan masyarakat. Sinergi semua pihak adalah kunci menghadapi tantangan ekonomi ke depan, ” tukasnya.(ils)