spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisMeski Ada Demo, Industri Pariwisata Senggigi Tetap Kondusif

Meski Ada Demo, Industri Pariwisata Senggigi Tetap Kondusif

Lombok (ekbisntb.com) – Industri pariwisata di Senggigi, Lombok Barat, tetap menunjukkan ketahanan meski beberapa negara mengeluarkan travel warning terhadap Indonesia menyusul aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia tertakit tuntutan rakyat kepada anggota DPR.

Ketua Asosiasi Hotel Senggigi, Ketut Murtajaya, menegaskan kondisi hotel-hotel di Senggigi masih stabil dengan tingkat okupansi mencapai 85–90 persen. Meskipun sempat terjadi demo besar yang berujung pada pembakaran kantor DPRD NTB.

- Iklan -

“Sejauh ini situasi di Senggigi aman. Aktivitas hotel berjalan normal, tidak ada gangguan berarti. Okupansi kita masih di kisaran 90 persen,” ungkap General Manager Holiday Resort ini, Selasa, 2 September 2025.

Menurutnya, memang ada sedikit kekhawatiran dari wisatawan mancanegara terkait stabilitas keamanan. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Kanada telah mengeluarkan imbauan perjalanan ke Indonesia. Namun, dampaknya belum signifikan terhadap kunjungan ke Senggigi.

“Kami ada grup booking dari Malaysia di akhir bulan ini. Belum ada pembatalan, tapi mereka wait and see. Kalau kondisi tetap stabil, mereka tetap datang,” jelasnya.

Ketut menyebut sebagian besar wisatawan memahami situasi di Indonesia. Demonstrasi yang terjadi dianggap masih wajar karena lebih banyak menyasar gedung pemerintahan, bukan destinasi wisata.

“Bahkan beberapa tamu menganggap ini hal biasa, karena di negara mereka juga ada kejadian serupa. Selama objek wisata tidak terganggu, mereka tetap merasa nyaman,” katanya.

Meski demikian, ia tidak menutup mata terhadap potensi dampak lebih besar jika kondisi keamanan nasional memburuk.

“Kalau nanti meluas ke destinasi wisata, tentu ini bisa berpengaruh serius terhadap pariwisata. Karena itu, kami berharap stabilitas terus terjaga,” tegas Ketut.

Ia juga mengharapkan pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk tetap memberikan jaminan keamanan maksimal di sektor-sektor vital pariwisata.

“Yang paling penting adalah memastikan keamanan di bandara, pelabuhan, dan destinasi wisata utama. Itu kunci agar wisatawan tetap percaya datang ke NTB,” tambahnya.

Dengan stabilitas okupansi yang masih tinggi, pelaku usaha hotel di Senggigi optimistis pariwisata NTB tetap tumbuh. Ketut berharap sinergi antara pemerintah, aparat, dan pelaku wisata semakin diperkuat agar NTB tetap menjadi tujuan utama wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Harapan kami situasi tetap kondusif, jangan sampai berlarut. Karena kalau stabil, pariwisata akan berkembang lebih baik lagi,” pungkasnya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut